Kaban Suyitno: Intoleransi Dilakukan Umat Mayoritas. Benarkah?

Kamis 03 Nov 2022, 12:02 WIB
Foto : Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama RI Prof. Suyitno. (Ist.)

Foto : Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama RI Prof. Suyitno. (Ist.)

Dilahirkan sebagai orang Indonesia yang beragam bukanlah pilihan kita. Ini adalah kehidupan yang sepenuhnya diberikan oleh Tuhan YME. 

“Indonesia ditakdirkan menjadi negara yang multietnis, multisuku, dan multikeyakinan Tuhan menciptakan kehidupan yang heterogen tersebut dengan tujuan agar manusia bisa saling menyayangi, menghargai, dan menghormati,” kata pria asal Tulungagung ini.

Menurut Kaban Suyitno, substansi moderasi beragama ada tiga yakni li taaruf (saling mengenal), tasamuh (membangun toleransi), dan tahabbu (saling mencintai dan menyayangi). “Hal ini sejalan dengan sejarah pembangunan bangsa Indonesia yang terikat dalam Sumpah Pemuda. Jika hal ini bisa diwujudkan, Indonesia akan senantiasa damai,” ujarnya.

Menutup arahannya Kaban Suyitno mengimbau agar ASN Kemenag menjaga kedamaian Indonesia dengan mencegah provokasi atas nama agama. “Jadilah agen perdamaian yang tidak mudah terprovokasi mengatasnamakan agama. Sebab agama bisa ditumpangi kepentingan politik, ekonomi, dan lainnya,” tandasnya.

Poskota TV

di belakang RS Permata Hijau di Jalan Kebayoran Lama

Hadir dalam kegiatan ini, Kepala BDK Denpasar Suyatno, Kasubag TU BDK Denpasar Ngapirin, widyaiswara, dan pejabat fungsional di lingkungan BDK Denpasar. (Adv)

News Update