JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Berbagai cara dilakukan guna mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri. Marwah Polri kini sedang dalam keadaan terpuruk karena sejumlah jenderal bintang dua yang terlibat kasus.
Seperti halnya kasus Ferdy Sambo terkait pembunuhan kepada ajudannya sendiri, almarhum Yosua. Dan kasus narkoba yang menjerat Irjen Teddy Minahasa Putra.
Salah satu upaya Polri untuk mengembalikan citra mereka yakni melalui pelayanan masyarakat. Baru-baru ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prakoso melakukan sidak ke layanan Satpas SIM Daan Mogot.
Dalam sidak tersebut, Listyo memerintahkan kepada anak buahnya agar warga diberikan kemudahan dalam praktik uji SIM.
Artinya, masyarakat tak perlu khawatir tidak lulus, karena petugas akan memberikan kesempatan sampai lulus, meskipun gagal berkali-kali dalam ujian praktik.
'Tapi karena Pak Kapolri bilang ya udah kasihan kalau masyarakat harus balik lagi 7 hari kemudian, udah hari itu boleh aja mau berapa kali juga boleh," kata Pamin Satpas SIM Daan Mogot, Ipda Tri Julita kepada wartawan, Jumat (28/10/2022).
Tri menjelaskan, bagi masyarakat yang mengikuti uji praktik sebelumnya harus mengulang jika sekali saja gagal dalam praktik. Misalnya saat praktik warga yang mengikuti membuat kesalahan seperti menyentuh garis atau menabrak rambu.
Namun saat ini, dia menegaskan bahwa masyarakat bisa berkali-kali mencoba praktik uji SIM tanpa harus khawatir gagal dan kembali ke Satpas SIM untuk ikuti ujian praktik lagi.
"Makanya Pak Kapolri melihat untuk membantu masyarakat mungkin kasihan kalau mereka harus pulang dan 7 hari lagi datang takutnya waktunya gak ada. Atau mungkin udah jauh-jauh masa harus ke sini lagi. Ya udah langsung aja dihari itu jangan nunggu 7 hari karena pak Kapolri sempet tanya kalo yang kalah gimana? Kita jelaskan secara aturan 7 hari kemudian," paparnya.
Maka dari itu, Tri menegaskan masyarakat tak perlu lagi khawatir dalam praktik pembuatan SIM. Sebab jika gagal sekali, maka akan diberikan kesempatan berkali-kali sampai dia mendapatkan SIM.
Menurutnya, masyarakat yang membuat SIM banyak yang gagal di ujian praktik. Bahkan mereka terpaksa harus pulang ketika sekali saja gagal dalam ujian praktik.
Sejak Pak Kapolri sidak, aturan tersebut tak lagi berlaku. Sambil menunggu petunjuk dan arahan (jukrah) atasan, pihaknya memberikan kesempatan bagi peserta untuk berkali-kali melakukan praktik sampai berhasil.
"Makanya kita menunggu jukrah, tapi karena perintah Pak Kapolri untuk membantu masyarakat karena mungkin masyarakat banyak yang memang butuh SIM, jadi kita langsung saat itu begitu perintah pak Kapolri langsung kita laksanakan," beber Tri.
Selain itu, Tri melanjutkan, pihaknya juga memberikan kesempatan bagi warga untuk melakukan pelatihan praktik uji SIM di hari Minggu. Layanan tersebut sudah mulai dibuka, hanya saja masyarakat belum ada yang datang.
Dia menegaskan bahwa latihan hanya ditujukan untuk praktik saja, bukan teori. Layanan pelatihan itu diklaim juga dilakukan secara gratis tanpa dipungut biaya sepersen pun.
Tri memastikan tidak ada aturan spesifik bagi masyarakat yang ingin berlatih. Warga tinggal langsung datang ke Satpas SIM dan menghubungi atau menemukan pihak Satpas.
"Kita sudah mulai buka, tapi jika memang masyarakat hari Minggu ada (yang datang) kita langsung mainkan. Karena memang siapa tau dia mau latihan sebelum dia tes. Kita buka di hari Minggu," tukasnya.