JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Erik Nugraha (18) penjaga warung kopi (warkop) di Kembangan, Jakarta Barat yang disatroni komplotan begal bersenjata tajam tak menyangka dengan kejadian yang dialami.
Pasalnya, warkop yang baru saja buka satu bulan lebih itu tiba-tiba didatangi komplotan begal bersenjata tajam yang berjumlah enam orang.
"Saya juga ga nyangka si tuh ada begal di sini, biasanya saya udah satu bulan di sini ga ada begal," kata Erik kepada poskota.co.id saat ditemui di lokasi, Jumat (21/10/2022).
Kejadian tak mengenakkan itu terjadi di Jalan Haji Ewah, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat pada Kamis (20/10/2022) dini hari.
Saat kejadian, Erik bersama satu orang temannya tengah jaga warkop sambil bermain gadget. Tiba-tiba dia datangi oleh sekelompok begal bersenjata tajam.
"Awalnya dia (pelaku) bilang 'bang bensin', nah pas saya tengok ke belakang dia udah rame. Yang satu udah nyerang saya duluan yang satu bawa celurit," jelasnya.
Erik dan temannya sempat ketakutan ketika salah satu pelaku mengancam menggunakan celurit. Namun saat itu Erik tak diam dan berteriak bahwa ada kamera cctv yang memantau.
Teriakan tersebut ternyata membuat para pelaku ciut. Mereka terlihat panik dan sempat mencari keberadaan CCTV yang dimaksud.
"Saya teriak ada cctv 'lu kalo mau bacok gua ada cctv lu, lu mau ditangkep polisi' dia pada panik nyari cctv. Gak jadi dibacok, alhamdulillah mereka pergi," beber Erik.
Namun ternyata, pelaku lain kembali mengancam Erik dan temannya. Mereka lalu mengambil dua liter bensin eceran dan uang senilai Rp100 ribu.
"Mereka tuh sebenernya ngincer hape saya cuma saya gak kasih kan, oang ini alat komunikasi satu-satunya, terus dia maksa (minta uang dan ambil bensin). Dua orang bawa celurit, yang satu bawa pisau lipat," ungkap Erik.
Kejadian itupun, lanjut Erik, telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.
Terpisah, Kasie Humas Polsek Kembangan Aipda Eko Kristanto menyebut, pihaknya telah mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Saksi-saksi sudah diperiksa penyidik. Selain itu bukti rekaman cctv juga sudah dikantongi sebagai bahan penyelidikan.
"Saat ini masih dalam penyelidikan. Unit Reskrim masih berusaha mengidentifikasi para pelaku," papar Eko. (Pandi)