Perkuat Ekosistem Digital Pasar Tradisional, Titipku Sediakan Wadah

Minggu 16 Okt 2022, 18:00 WIB
Titipku menyediakan wadah untuk memperkuat ekosistem digital pasar tradisional.

Titipku menyediakan wadah untuk memperkuat ekosistem digital pasar tradisional.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Membangun dan memperkuat ekosistem digital yang baik untuk pasar tradisional membutuhkan wadah.

Hal ini dilakukan Titipku dengan menghadiran aplikasi dan model bisnis B2B2C atau business to business to customer.

“Mempersiapkan ekosistem digital perlu diawali dengan menciptakan wadah atau aplikasinya,” ucap Chief Executive Officer Titipku Henri Suhardja pada Jumat (14/10/2022).

Titipku saat ini memiliki tiga aplikasi. Tiga aplikasi yang Titipku miliki adalah aplikasi untuk pembeli, aplikasi untuk pedagang pasar yang bernama Titipku Lapak, dan aplikasi untuk para personal shopper yang kami sebut sebagai Jatiper.

Aplikasi ini berperan untuk mengantarkan produk di pasar menuju konsumen.

Para pedagang pasar tidak perlu lagi menunggu pembeli yang datang langsung ke lapak. Melainkan bisa melakukan transaksi jarak jauh.

“Dengan masuk ke platform digital maka ada kemungkinan pedagang ini lebih dikenal oleh banyak calon pelanggan baru,” terangnya.

Titipku ini ingin membangun ekosistem digital yang berkomitmen pada model bisnis B2B2C atau business to business to customer. Baik untuk memenuhi kebutuhan rumah para pelanggan lewat sistem belanja dari rumah, memenuhi kebutuhan para pedagang, kebutuhan terkait pasokan barang dagangan maupun kebutuhan terkait modal usaha.

Perkembangan Titipku

Henri Suhardja mengisahkan awal bisnis Titipku. Hal ini dia sampaikan dalam perayaan ulang tahun Titipku yang ke 6.

Dimulai dari layanan B2C atau business to customer yang dalam perkembangannya mulai berkembang ke B2B juga.

“Rupanya hasil yang kami dapat sangatlah signifikan. Dalam waktu singkat Titipku bisa hadir di sekitar 150 pasar dan 10 ribu pedagang di wilayah Jabodetabek. Titipku selama kurang lebih 2 tahun sudah bisa mendapatkan sekitar 50 ribu konsumen setia,” ungkapnya.

Mitra Pedagang

Banyaknya mitra pedagang pasar mendorong Titipku melakukan survei para pedagang.

Rupanya para pedagang ini membutuhkan dua lini bantuan. Pertama adalah bantuan soal pasokan atau stock barang dagangan. Kedua adalah bantuan modal usaha mereka.

“Dari informasi tersebut, saya melihat bahwa dalam rangka menciptakan ekosistem digital yang baik untuk pedagang pasar, layanan yang diberikan haruslah dari hulu ke hilir.” Kata Henri Suhardja.

“Kita tidak hanya saja membantu di sisi hilir terkait transaksi ke pelanggan jika di hulunya pasokan barang dagangan macet.”

Hal ini kemudian mendorong Titipku membantu menyediakan pasokan barang dagangan dan modal usaha para pedagang pasar.

Barang yang Titipku pasok sampai saat ini adalah berbagai macam produk sayuran. Biaya pengantaran bisa ditekan karena pengantaran dilakukan secara serentak. Misal ada 10 pedagang di satu pasar pesan lewat Titipku maka akan diantar secara bersamaan sehingga bisa lebih hemat.

Sementara Titipku untuk layanan modal usaha bekerja sama dengan Nobu Bank untuk program Kredit Usaha Rakyat atau KUR kepada pedagang pasar. KUR ini bisa digunakan untuk modal berjualan para pedagang di pasar.

Bagaimana ekosistem pasar digital ini tercipta masih dinilai para investor.

“Titipku bersyukur ada investor yang terus mendukung Titipku dalam menciptakan ekosistem digital yang baik untuk pedagang pasar,” imbuhnya.

“Titipku akan bekerja semaksimal mungkin untuk membuktikan bahwa model bisnis B2B2C ini mendatangkan profit dan menjadi perusahaan grosir online yang berkelanjutan,” pungkas Henri Suhardja. ***

News Update