Iwan Bule dan PSSI Sulit Disentuh dalam Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD: PSSI Seperti Pasar Jual Beli, Mau Ditindak Selalu Terhalang Aturan FIFA
Senin, 10 Oktober 2022 06:41 WIB
Share
Ketua PSSI Iwan Bule dan penembakan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan (Foto: Twitter/iriawan84/KontraS)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak enam tersangka telah ditetapkan dalam kasus Tragedi Kanjuruhan. Dari enam tersangka tersebut, tiga di antaranya dari kepolisian, dua lainnya panitia pelaksana pertandingan, serta Dirut PT LIB.

Kendati demikian, tidak ada satu pun tersangka dari PSSI yang masuk dalam daftar. Padahal, publik menilai PSSI tidak bisa melepas tanggung jawabnya terhadap Tragedi Kanjuruhan sebagai federasi sepak bola tanah air.

Namun, dalam sebuah diskusi, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa PSSI sulit disentuh karena berada di bawah naungan FIFA, bahkan dalam Tragedi Kanjuruhan.

 

Sebagaimana diketahui, Tragedi Kanjuruhan terjadi pasca laga antara Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu (1/10/2022) lalu. Malam derby Jawa Timur itu menjadi kelam lantaran diikuti peristiwa yang memakan 131 korban jiwa dan ratusan korban luka.

Menyusul Tragedi Kanjuruhan, desakan bagi Ketua Umum PSSI, M Iriawan alias Iwan Bule untuk mendur dari jabatannya menggema di media sosial. 

Bahkan ada petisi online yang meminta Iwan Bule mundur sebagai Ketum PSSI yang ditandatangani puluhan ribu orang.

Terkait tidak adanya tersangka dari PSSI, Menko Polhukam Mahfud MD, mengatakan bahwa Iwan Bule dan PSSI memang sulit disentuh dalam kasus Tragedi Kanjuruhan. Sebab PSSI berada di bawah naungan FIFA.

 

Dalam peraturan FIFA, federasi sepak bola internasional itu dengan tegas menaungi organisasi di bawahnya, termasuk PSSI.

Halaman
1 2 3 4