Kasetpres Heru Budi Hartono, ditetapkan sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, selepas Anies Baswedan paripurna. (foto: ist)

Jakarta

Dari Jalan Merdeka Utara Kembali Ke Jalan Merdeka Selatan, Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono: Tugas yang Berat

Minggu 09 Okt 2022, 17:25 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dari Jalan Merdeka Utara, Kini Heru Budi Hartono akan kembali bergeser ke Jalan Merdeka Selatan. Heru yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres) kini resmi diberi mandat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang sebentar lagi dari jabatannya pada tanggal 16 Oktober 2022 mendatang.

Setelah ditetapkan sebagai Pj Gubernur DKI, Heru pun menyatakan siap mengemban amanah yang diberikan oleh Presiden Jokowi. Walaupun, dikatakan Heru, menjadi Pj DKI merupakan tugas yang cukup berat.

"Siap menjalankan amanah yg diberikan, kemudian amanah yang diberikan sebagai Pj Gubernur DKI harus melaksanakan tugas berat," ujar Heru saat dikonfirmasi Poskota.co.id, Minggu (9/10/2022).

Heru pun mengatakan, dirinya secara resmi akan dilantik sebagai Pj seusai masa jabatan Anies Habis. 

"Ya rencana dilantik tanggal 17," kata Heru.

Sebelum menjabat sebagai Kasetpres, Heru menghabiskan kariernya sebagai PNS di lingkungan Pemprov DKI. Sejumlah jabatan penting juga sempat diemban Heru selama berdinas di Ibu Kota.

Dikutip dari laman Jakarta.go.id, sebelumnya Heru Budi Hartono pernah menjabat Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (Kabiro KDH dan KLN) serta Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara.

Tak hanya itu, Heru Budi Hartono juga pernah menjabat Wali Kota Jakarta Utara semasa Jokowi masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Di era Gubernur Basuki T Purnama (Ahok), Heru Budi Hartono ditunjuk menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD). Heru Budi Hartono kala itu dipercaya Ahok mengurusi normalisasi Waduk Pluit.

Pada 2017, nama Heru Budi Hartono semakin mentereng. Namanya sempat masuk bursa calon wakil gubernur pendamping Ahok kala Pilgub DKI.

Namun, pencalonan Heru sebagai orang nomor dua di Jakarta urung terwujud. Selang beberapa tahun setelah itu, Heru kini bakal kembali ke Balai Kota di Jalan Medan Merdeka Selatan sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta.

Proses Pemilihan 

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta melakukan voting antara fraksi-fraksi Pratai di DPRD DKI. Dalam voting tersebut terdapat tiga nama teratas yang akhirnya diserahkan DPRD ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Setelah itu, nantinya tiga nama tersebut akan diserahkan ke Presiden Jokowi oleh kementerian dalam Negeri.

Adapun nama yang diserahkan DPRD DKI yaitu, Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres) Heru Budi Hartono, Dirjen Politik Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar dan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali. 

Dari tiga nama tersebut akhirnya Heru mengalahkan dua nama yang diserahkan Kemendagri yakni Dirjen Polpum Kemendagri Bahtiar dan Sekda DKI Jakarta Marullah Matali. 

Hasil TPA

Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memutuskan Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan pada Jumat (7/10/2022).

Hal tersebut pun resmi diputuskan dalam Rapat Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Nama Heru ditetapkan Presiden Jokowi setelah mendengar pertimbangan dari Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin dan jajaran anggota TPA juga menteri terkait.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, TPA membenarkan, nama Heru Budi diputuskan menjadi Pj Gubernur DKI dalam rapat TPA siang tadi.

Anies ucapkan selamat

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengucapkan selamat kepada Heru Budi Hartono yang telah ditunjuk sebagau Pj Guebrnur DKI menggantikan dirinya.

"Selamat kepada Pak Heru Budi yang mendapatkan amanat untuk menjadi PJ di DKI Jakarta," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada awak media, Jumat (7/10/2022).

Anies pun mempercayai bawah Heru merupakan orang yang berpengalaman. Ia pun meyakini bahwa keputusan presiden telah melalui pertimbangan yang matang demi kebaikan masyarakat Jakarta.

"Kami percaya pengalaman yang beliau miliki akan menajdi bekal yang sangat baik dan kami percaya bahwa bapak presiden mengambil keputusan dengan mempertimbangkan seluruh faktor yang lengkap demi kebaikan bagi masyarakat Jakarta," tuturnya.

Selain berpengalaman, Anies pun menilai bahwa sosok Heru merupakan orang yang paham soal Jakarta. Pasalnya, sebelum menjabat sebagai Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres), Heru pernah menjabat sebagai Walikota Jakarta Utara.

"Jadi saya menaruh rasa hormat kepada proses yang berlangsung, dan kita semua bersyukur bahwa yang akan bertugas adalah orang yang sudah mengetahui juga Jakarta," tutur Anies.

Maka dari itu, nantinya setelah ia lengser dari Jabatanya, Anies mengaku akan mendukung penuh Heru Budi Hartono dalam menjalankan tugasnya seabgai pemimpin Ibu Kota Jakarta.

"Sebagai mantan Gubernur (nantinya), kami juga siap untuk mendukung. Pokoknya didukung tanpa syarat dukung total, sehingga beliau bisa menjalankan tugas di Jakarta dengan sebaiknya-baiknya dan masyarakat Jakarta merasakan kemajuan terus menerus," pungkas Anies.

PDIP 

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Wasono berjanji akan tetap mengkritisi kepemimpinan Heru Budi Hartono di kala menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta. 

Hal tersebut, kata Gembong, terlepas dipilihnya Heru oleh Presiden Joko Widodo yang merupakan pengurus dari PDI Perjuangan.

"Kritis itu kan keharusan, jadi bukan berarti Pak Heru yang notabene jadi pilihan Presiden kemudian Fraksi PDI Perjuangan bungkam, itu nggak juga," kata Gembong saat dihubungi, Jumat (7/10/2022).

Menurutnya, Fraksi PDI Perjuangan akan tetap mengkritisi jalannya pemerintahan DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Heru. Namun kritik yang disampaikan harus rasional dan konstruktif demi kebaikan masyarakat Jakarta.

"Ini dalam rangka kritik membangun, jadi nggak mungkin mentang-mentang menjadi pilihan Presiden, Fraksi PDIP diam 1.000 bahasa, itu nggak ya," tutur Gembong

Hal itu dikatakan Gembong, untuk menepis sikap PDIP selama ini. Sejak Pemprov DKI Jakarta dipimpin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, partai peraih kursi terbanyak di DPRD DKI mencapai 25 orang ini, kerap mengkritik kebijakan Anies.

"Jadi tetap ada kritik, kalau nggak ada yang kritik, seolah-olah benar terus dong. Itu malah nggak jadi baik juga nantinya," imbuhnya. 

Tags:
Pj Gubernurheru budi hartonoKasatpresjokowitpaPDIPgubernur dki

Reporter

Administrator

Editor