Dukung Usaha Mikro Kecil, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Kembangkan Produk Pangan Sehat Bersertifikat Halal

Sabtu 08 Okt 2022, 00:33 WIB
Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Gelar Program PKM di Depok. (ist)

Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Gelar Program PKM di Depok. (ist)

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FFUP) turut berperan penting dalam mendorong masyarakat khususnya pelaku usaha untuk menciptakan pangan sehat dan halal melalui program pengabdian kepada masyarakat (PKM).

Program PKM tersebut bertemakan 'Pengembangan Usaha Mikro Kecil melalui Peningkatan Brand Image Produk Pangan Sehat Bersertifikat Halal'.

Program PKM ini diketuai oleh Dr. Yati Sumiyati, M.Kes, dosen Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan didukung anggotanya diantaranya Esti Mulatsari, M.Sc, Fauzia Noprima Okta M.Farm, Gumilar, M.Si dan Nathalia Perdhani, M.Si, Dosen Ilmu Komunikasi UP.

Program tersebut mendapat dukungan dana dari Kemendikbud melalui hibah program kemitraan masyarakat.

Pelaksanaan progam PKM diawali dengan kegiatan seminar edukatif dengan judul 'Memahami Regulasi, Registrasi, dan Sertifikasi Halal Produk Pangan untuk Peluang Memperluas Pangsa Pasar'.

Seminar ini diselenggarakan di Perum Griya Telaga Permai RW 19, Cilangkap, Depok, Jawa Barat, pada Jumat 2 September 2022 dengan jumlah peserta sebanyak 30 pelaku usaha binaan PKK RW 19 Kelurahan Cilangkap.

"Seminar ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu PKK khususnya yang telah memiliki usaha kuliner untuk dapat lebih memahami tentang pangan hygine dan sehat, regulasi pangan berdasarkan peraturan BPOM, cara sertifikasi halal dengan self declare dan strategi membangun brand image produk," kata Nathalia Perdhani, M.Si, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Uversitas Pancasila.

Acara tersebut dibuka oleh Ketua RW 19, Cilangkap, Alief Hidayat.

"Semoga dengan kegiatannya pelatihan ini, para pencari cuan (PPC) di RW 19 dapat memiliki sertifikat halal dan memiliki brand produk yang mampu bersaing," ucap Alief Hidayat seraya bergurau.

Paparan pertama dimulai dengan materi Pangan Hygine dan Sehat yang disampaikan oleh Dr. Novi Yantih, M.Si.

"Hygine dalam pangan meliputi semua tahapan atau rantai proses yang dapat menghasilkan makanan yang hygine/bersih, rantai proses tersebut meliputi bahan yang digunakan, alat memasak dan pelaku (orang yang memasak), kebersihan dalam pengolahan pangan harus diperhatikan dalam tiga aspek tersebut," papar Dr. Novi Yantih.

Sementara untuk materi kedua tentang Regulasi Pangan disampaikan oleh Yenny Rosyiani, apt. M.Sc (BPOM).

"Dalam proses pengurusan ijin edar, pelaku usaha harus mengetahui jenis produknya masing-masing karena setiap jenis produk memiliki mekanisme atau jenis ijin edar yang berbeda-beda, PIRT dan MD memiliki persyaratan yang berbeda, sehingga bapak ibu harus paham produk bapak ibu adalah produk yang mesti didaftarkan PIRT atau MD," ungkap Yenny.

Dalam penyampaian materi tersebut Yenny juga menyampaikan bahwa BPOM selalu mengevaluasi berbagai persyaratan untuk menerbitkan ijin edar suatu produk dengan tujuan dapat menjamin keamanan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan yang beredar.

Materi ketiga tentang Sertifikasi Pangan dengan Self Declare yang disampaikan oleh Trisna Permadi, M.Farm, Dosen Universitas Tarumanegara sekaligus Kadiv Kerja Sama Dalam Negeri GEKRAFS Depok.

Trisna menjelaskan bahwa self declare merupakan pernyataan status halal produk usaha mikro kecil oleh pelaku usaha itu sendiri dengan mekanisme tertentu, ada beberapa syarat khusus usaha yang bisa mengajukan sertifikasi halal dengan self declare.

Tak cukup dengan materi Pangan Hygine dan sehat, regulasi pangan dan pengajuan sertifkasi halal, dalam seminar ini juga disampaikan materi Brand Image Produk, yang menjelaskan tentang bagaimana membangun brand image agar dapat menarik konsumen dan mampu bersaing dengan competitor dalam usaha.

"Seminar berjalan dengan sangat menarik dan komunikatif, para peserta yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dengan usaha kuliner, sangat antusias berkonsultasi untuk pengajuan sertifikasi halal dan menciptakan pangan yang hygine. Beberapa dari peserta memiliki produk antara lain bakso daging, macaroni schotel, cilok frozen, dan cookies. Melalui program PKM ini harapannya beberapa dari usaha tersebut dapat memperoleh sertifikat halal dengan proses pendampingan dari tim PKM," tandas Nathalie Perdhani, M.Si. (*/mia)

Berita Terkait
News Update