Sementara masyarakat yang menonton televisi untuk menyaksikan
film atau sinetron sebesar 47,3%.
Kedua, adalah tentang aspek pengetahuan responden mengenai siaran digital.
Hasil monev menunjukkan bahwa 47,3% masyarakat DKI Jakarta telah mengetahui bahwa Indonesia saat ini sedang dalam proses digitalisasi penyiaran.
Namun soal kapan ASO diselenggarakan, penggunaan 2 STB, serta manfaat siaran digital, mayoritas masyarakat DKI Jakarta belum mengetahuinya.
Dalam perhitungan statistik menunjukkan bahwa 39% masyarakat DKI Jakarta memiliki pengetahuan yang rendah tentang penyiaran digital.
Hanya 26% masyarakat DKI Jakarta yang memiliki pengetahuan
yang tinggi tentang penyiaran digital.
Sumber informasi tentang penyiaran siaran televisi digital lebih banyak didapatkan dari Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang disiarkan televisi dan siaran berita di televisi.
Ketiga, adalah tentang aspek sikap responden mengenai siaran digital.
Hasil monev menunjukkan bahwa sikap masyarakat DKI Jakarta mengenai siaran digital sebagian besar adalah positif dengan persentase sebesar 50,7%.
Sementara mereka yang masuk kategori sikap netral sebesar 48,7%.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat DKI Jakarta mendukung kebijakan siaran televisi digital.
Aspek keempat adalah tentang kesiapan masyarakat DKI Jakarta menuju penghentian siaran analog atau Analog Switch Off (ASO).