Arema FC Buka Suara Soal Penonton Melebihi Kapasitas dan Pintu yang Tidak Bisa Dibuka Saat Tragedi Kanjuruhan
Senin, 3 Oktober 2022 22:45 WIB
Share
Tangkapan layar peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan dan foto pintu 13 yang disebut tidak bisa dibuka saat peristiwa terjadi. (Foto: tangkapan layar IG)

"Tunggu saja investigasinya, apa benar ditutup atau tidak," Sudarmadji menambahkan. 

Diketahui, tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur terjadi usai laga antara Arema melawan Persebaya FC pada Sabtu (1/10/2022). Polri menyebut korban tewas ialah sebanyak 125 orang, sementara sumber lain mengatakan lebih dari itu.

 

Adapun sebelumnya, sejumlah Aremania (supporter Arema) turun memenuhi lapangan untuk meluapkan kekecewaan mereka usai Arema menelan kekalahan 3-2 dari Persebaya.

Dalam kejadian tersebut, aparat menembakkan gas air mata ke kerumunan suporter usai situasi dinilai tidak kondusif. 

Usai penembakan gas air mata, para penonton yang berada di tribun panik berhamburan berusaha keluar dari stadion. Hal itu kemudian memakan korban dari para Aremania.

Dilansir dari akun Instagram Tugumalang.id, Gate 13 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang menjadi salah satu yang paling rusak dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam (1/10) lalu.

 

Diduga kuat, pintu keluar yang terkunci di gate 13 inilah yang menjadi salah satu penyebab tewasnya sedikitnya 125 Aremania usai laga Arema FC vs Persebaya

Ada ratusan suporter yang meregang nyawa dalam tragedi Kanjuruhan, hal itu disebabkan oleh sesak nafas dan terinjak-injak karena berusaha keluar stadion. (*)

Halaman
1 2 3