Warganet Kesal dan Tuding Menpora Lebih Khawatirkan Sanksi FIFA dan Piala Dunia Dibanding Ratusan Nyawa Melayang

Minggu, 2 Oktober 2022 17:11 WIB

Share
Detik-detik sebelum terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. (Foto: Tangkaoan layar video.)
Detik-detik sebelum terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. (Foto: Tangkaoan layar video.)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Insiden mengenaskan kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) kemarin yang menewaskan ratusan suporter menjadi duka mendalam bagi sejarah sepak bola di Indonesia.

Pasalnya, kerusuhan tersebut, berdasarkan data kekininan, menyebabkan sebanyak 182 suporter tewas usai terjebak dalam kepungan gas air mata di dalam stadion.

Di tengah tragedi memilukan tersebut, pernyataan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali justru malah mengundang reaksi yang kontroversi bagi warganet.

Pasalnya, pernyataan yang dikutip dari akun Twitter @RadioElshinta itu menyebutkan bahwa Menpora Amali malah mengkhawatirkan sanksi dan imbasnya pagelaran FIFA usai kejadian kerusuhan di Stadion Kanjuruhan itu.

"Semoga kita tidak disanksi FIFA atas peristiwa ini mengingat tahun depan kita akan menyelenggarakan FIFA World Cup U-20 2023," imbuh Amali.

Pernyataan Menpora tersebut sempat ditangkap layar ponsel oleh warganet lalu disebarkan melalui instastory di akun media sosial instagram.

Salah satunya akun instagram @bayuu_p.p.

"Lebih takut kena sanksi dibanding ratusan nyawa yang melayang.. lebih baik hentikan. Kami butuh euphoria diakhiri dengan petaka," tulisnya dalam instastory miliknya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali meminta Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI) dan Liga Indonesia Baru (LIB) melakukan investigasi terkait kasus kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya hingga menewaskan ratusan penonton.

"Saya minta PSSI dan LIB untuk melakukan investigasi terhadap kenapa ini bisa terjadi," kata Zainudin dalam siaran langsung Kompas TV, Minggu (2/10/2022).

Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan PSSI dan LIB guna menentukan langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam laga pertandingan sepakbola nantinya.

Amali sendiri turut prihatin atas insiden yang mebewaskan ratusan supporter tersebut.

Dirinya meminta agar supaya edukasi kepada penonton terus dilakukan.

Sebab menurutnya, dugaan sementara kerusuhan bisa terjadi hingga menewaskan ratusan supporter tersebut disebabkan karena salah satu supporter yang tidak terima timnya kalah.

"Apalagi sementara ya penyebabnya tidak terima timnya kalah. Kan tidak boleh seperti itu. Ini olahraga ini pertandinga yang hari ini bisa menang besok bisa kalah, sehingga edukasi-edukasi kepada penonton itu harus lebih dilakukan lagi," tukasnya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Malang melansir korban tewas kerusuhah usai pertandingan sepak bila Arema FC vs Persebaya bertambah dari 127 menjadi 182 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. 

Semua korban tewas dievakuasi ke RSUD Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Minggu (2/10/2022).

Korban luka parah ada 13 pasien yang masih di UGD, ujar seorang dokter UGD yang tidak mau disebutkan namanya.

Kronologi Kerusuhan

Kerusuhan berawal dari kekalahan Arema FC selaku tim tuan rumah dengan skor 2-3 pada pertandingan yang termasuk dalam pekan ke-11 Liga 1 musim 2022-2023 tersebut.

Sejarah bagi Persebaya menamg setelah 23 tahun atas Arema FC.

Bagi Arema FC, kekalahan terasa menyakitkan, termasuk para suporter, Aremania.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar