SERANG, POSKOTA.CO.ID - Tragedi Kanjurahan berdampak pada pertandingan sepak bola liga 3. Laga ini digelar tanpa suporter. Padahal turnamen ini perdana digelar di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang.
Pada pertandingan pertama, Serang Jaya berhadapan dengan Internationale Banten. Para pemain menggunakan pita hitam sebagai lambang duka cita atas meninggalnya ratusan suporter di Kasunjuruhan saat Arema vs Persebaya.
Hal itu juga sebagai bentuk solidaritas antara pesebakbola. Kejadian maut di Kanjurahan diharapkan jadi peristiwa terakhir.
Dalam laga perdana, harus legowo, Serang Jaya ditundukkan Internationale Banten dengan skor akhir 2-1.
Pada babak pertama, pertandingan berakhir kacamata. Kedua tim bermain saling menyerang. Namun passing pemain Serang Jaya tidak berjalan efktif.
Di babak kedua, Internationale Banten langsung bermain agresif. Serangan long pass menjadi andalan.
Serang Jaya kehilangan konsentrasi di bagian belakang. Umpan terobosan mendatar mampu menggoyang jala.
Mengandalkan serangan dari sektor kiri, Doni nomor punggung 19 mampu merobek gawang Serang Jaya dan merubah skor 1:0 untuk Internationale Banten.
Serang Jaya mampu menekan Internationale Banten. Namun sejumlah serangannya tidak ada yang on target. Tidak berselang lama, Serangan balik Aprianto nomor 74 mampu merobek jala Serang Jaya.
Serang Jaya mampu mempertipis keadaan lewat titik putih oleh kaki kiri Dandi Sandriga dengan nomor punggung 12. Kesempatan itu dapat dimaksimalkan usai nomor punggung 9 dari Serang Jaya dilanggar di kotak pinalti.
Ditemui usai laga, Manager Internationale Banten, Dyaradji Taruna mengaku bersyukur atas kemenagan yang diraih timnya. "Syukur alhamdulilah kita diberi kemenangan," katanya.