ADVERTISEMENT

Erick Thohir Lanjutkan Perampingan BUMN hingga Jadi 43 Entitas Pada Akhir 2022

Sabtu, 1 Oktober 2022 14:34 WIB

Share
Gedung Kementerian BUMN. (Foto: Wika Gedung).
Gedung Kementerian BUMN. (Foto: Wika Gedung).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Portofolio BUMN sepanjang 2021 menunjukkan capaian luar biasa di tengah pandemi Covid-19. Capaian tersebut lantaran implementasi transformasi BUMN.

Salah satu efisiensi yang dilakukan dan memberikan dampak signifikan adalah pembentukan klaster BUMN. Per 31 Desember 2021, jumlah BUMN turun dari 108 entitas menjadi 92 entitas sesuai tanggal konsolidasi laporan keuangan holding.

Di antara jumlah itu, tujuh BUMN telah diproses untuk likuidasi. Sementara itu, sisanya diharapkan akan terkonsolidasi menjadi 43 entitas BUMN pada akhir 2022. “Proses klasterisasi dan perampingan ini memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja BUMN,” kata Erick Thohir dalam keterangannya, dikutip Sabtu (1/10/2022).

Menurut Erick Thohir, implementasi transformasi tidak hanya bisnis model, human capital atau sumber daya manusia (SDM), bisnis proses. Tapi juga transformasi melalui laporan keuangan yang terkonsolidasi.

"Karena tentu sebagai BUMN, penting sekali punya buku yang bisa kita baca bersama-sama. Ini merupakan bagian dari transparansi dan good corporate governance yang kita ciptakan selalu, dimana keterbukaan itu menjadi penting,” ungkap Erick.

Pengamat BUMN Universitas Indonesia Toto Pranoto menyatakan, tren sepanjang 2021 menunjukkan kecepatan dalam pembentukan holding baru. Misalnya, pembentukan holding Aviasi & Turisme, ultramikro, serta terakhir di ujung tahun jasa survei.

“Konsep pembentukan holding itu relatif bagus apabila mampu menciptakan nilai tambah,” tuturnya

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meluncurkan laporan tahunan konsolidasi BUMN tahun 2021. Konsep laporan tersebut diklaim kali pertama yang dikeluarkan sebagai usaha untuk meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan pelat merah kepada publik.

Laporan tahunan keuangan konsolidasi, lanjut Erick, bertujuan mengidentifikasi kinerja BUMN. Sekaligus, berfungsi sebagai early warning system untuk melihat dan memprediksi keberlanjutan strategi BUMN kedepannya.

Erick menyebut transformasi BUMN mampu mendongkrak kinerja BUMN. Dia mencatat ada angka-angka dalam laporan keuangan yang dapat dijadikan indikator, seperti peningkatan revenue, EBITDA margin, hingga penurunan rasio utang terhadap total investasi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT