SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kebijakan program yang dituangkan dalam draf APBD 2023 Kota Serang yang diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur tercium aroma politis.
Terlebih, Pemilu 2023 sudah kental dengan proyeksi pencalonan legislatif dan eksekutif di Kota Serang.
Ditambah, kepemimpinan Syafrudin dan Subadri Ushuludin sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang diwacanakan akan habis di 2023 dan diganti oleh penjabat.
Sehingga, politik anggaran di APBD 2023 merupakan kebijakan terakhir dari Syafrudin dan Subadri.
Nilai belanja daerah pada APBD 2023 diproyeksikan Rp1,38 triliun. Namun anggarannya defisit hingga Rp104 triliun. Sebab pendapatan asli daerah hanya Rp1,264 triliun.
Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Ratu Ria Maryana mengatakan, anggaran prioritas insfratuktur untuk APBD 2023 terkesan politis demi citra keberhasilan pembangunan.
Namun pihaknya tidak mempersoalkan selagi tidak melanggar hukum dan merugikan rakyat.
"Berbau politik pasti karena menjelang 2024 kita nggak bisa itu, tapi selagi itu untuk pembangunan dan tidak melenceng gak apa-apa," katanya, Kamis (29/9/2022).
Ia menyatakan, penanganan banjir di Kota Serang masih mengandalkan bantuan pemprov. Tahun 2023, Pemkot harus mampu mengendalikan dengan membangun drainase.
Mengingat selama banjir terjadi, kebanyakan disebabkan oleh saluran drainase yang tidak berjalan dengan baik.
"Yang dibutuhin itu drainase karena banyak banjir di daerah banyak ketidaksadaran. Banyak drainase yang tersumbat. Kita ada hujan saja (banjir), itu karena drainasenya kurang," ujarnya.
Di sisi lain, Ria yang juga Ketua DPD Golkar Kota Serang mengkritik tentang insfratuktur jalan yang tidak bertahan lama. Sebab kebanyakan pembangunannya menggunakan aspal bukan beton.
"Kekuatan aspal paling berapa lama kan. Harusnya pembangunan jalan bersamaan dengan pembangunan drainase," jelasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Serang, Syagrudin menerangkan, alokasi anggaran yang terbanyak akan disalurkan untuk pembangunan insfratuktur hingga 31 persen.
"31 persen insfratuktur, jalan, bangunan, drainase dan lain-lain. Kesehatan 12 persen, paling sedikit 10 persen. Yang lain juga paling kecil dari insfratuktur," terangnya.
Menurutnya, pembangunan insfratuktur sengaja dikebut demi tercapainya RPJMD Kota Serang 2018-2023. Terlebih dua tahun insfratuktur vakum akibat pandemi Covid-19.
"Kami ingin menyelesaikan insfratuktur di Kota Serang sesuai RPJMD 2018-2023. Karena agak tertunda Covid-19, paling tidak di 2023 di 95 persen," ujarnya. (Bilal)