ADVERTISEMENT

Pendeta Gilbert Bela Ferdy Sambo, Pernyataannya Bisa Beratkan Bharada E dan Brigadir J, Bagaimana Bisa?

Selasa, 27 September 2022 20:05 WIB

Share
Kolase foto Pendeta Gilbert dan Ferdy Sambo (Foto: ist.)
Kolase foto Pendeta Gilbert dan Ferdy Sambo (Foto: ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus pembunuhan Brigadir J (Nofriansyah Yosua Hutabarat) yang melibatkan eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo hingga kini masih bergulir.

Tak dipungkiri sebagian besar publik menyudutkan sosok Ferdy Sambo yang menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Ia menjadi otak peristiwa berdarah yang terjadi pada Jumat 8 Juli 2022 di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan. 

Akan tetapi, Pendeta GilbertLumoindong memberikan pembelaan terhadap Ferdy Sambo pada kasus pembunuhan Brigadir J.

 

Secara tidak langsung, Pendeta Gilbert bela Ferdy Sambo dengan menyebut jenderal bintang dua itu tidak memerintahkan Richard Eliezer (Bharada E) untuk membunuh Brigadir J.

Pernyataannya ini bisa beratkan Bharada E dan Brigadir J nantinya. Adapun Pendeta Gilber mengatakan instruksi Ferdy Sambo saat itu sangat jelas yakni menyuruh menembak. Ia menilai maksud perintah tersebut adalah untuk memberi pelajaran terhadap Brigadir J yang diduga melecehkan Putri Candrawathi.

"Bharada E diperintahkan menembak maksudnya bukan membunuh, tetapi hanya menyadarkan supaya dia mau mengakui perbuatannya. Kemudian pembunuhan itu terjadi," katanya dalam sebuah video dikanal YouTube Pendeta Gilbert, dikutip pada Selasa (27/9/2022). 

Tidak sampai di situ, Pendeta Gilbert mengatakan Ferdy Sambo memanggil ambulans usai Brigadir J terkapar dihujani lima peluru.

Jenderal bintang dua itu tak ingin peristiwa pembunuhan di rumahnya dan pemerkosaan kepada istrinya diketahui publik.

 

"Ada upaya memanggil ambulance karena gak mau cerita ini diketahui publik dan sangat memalukan," ujar Pendeta Gilbert.

Pada kesempatan yang sama, Pendeta Gilbert turut membantah klaim dari pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

Sebelumnya, Kamaruddin Simanjuntak sempat mengklaim motif pembunuhan Brigadir J adalah karena pernikahan Ferdy Sambo dengan sosok yang dipanggil ‘si cantik’ itu dibongkar. Sang mantan Kasatgassus Merah Putih itu dikabarkan telah dinikahkan dengan ‘si cantik’ oleh seorang rohaniwan.

Menurut Pendeta Gilbert, motif yang disebutkan oleh Kamaruddin Simanjuntak tidak masuk akal. Menurutnya, Ferdy Sambo pasti mengetahui peraturan pernikahan dalam agama Kristen yang dia anut.

 

Pendeta Gilbert menyebutkan, tidak boleh ada pernikahan siri atau nikah di bawah tangan dalam agama Kristen. Ia menyebut hanya rohaniawan gila yang mau menikahkan Ferdy Sambo.

"Saya pikir itu rohaniawan gila kali, kita kan Kristen tidak mengenal pernikahan siri. Makin ke sini terlihat garingnya,” katanya lagi. 

Pendeta Gilbert juga secara tidak langsung membela Ferdy Sambo yang menghabisi Brigadir j lantaran ia memperkosa istrinya, Putri Candrawathi.

Ia menyebut bahwa Ferdy Sambo menutupi kasus tersebut lantaran merupakan aib.

"Ini merupakan aib yang menakutkan kalau seorang istri jenderal bintang dua diperkosa oleh ajudannya. Kelihatannya FS mau menutupi cerita ini dan tak mau membongkarnya karena dalam keadaan yang sangat marah di tengah diberitahu istrinya bahwa kejadian itu terjadi di Magelang kemudian baru diceritakan setelah tiba di Jakarta," kata Pendeta Gilbert.

 

Pendeta Gilbert lalu menegaskan bahwa pemerkosaan bisa dilakukan oleh siapa saja dan semua orang bisa jadi tergetnya.

Ia menambahkan bahwa selama ini banyak terjadi kasus pelecehan yang mengerikan, seperti ayah kandung memperkosa anaknya. Pendeta Gilbert mengatakan bahwa berita tentang peristiwa tersebut sudah banyak dan bisa dicari.

Menurutnya, kemungkinan Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi sangat mungkin terjadi.

"Bicara tentang perkosaan jangan pernah bicara gak mungkin. Bahkan ketik di google anak perkosa ibu kandung, bapak perkosa anak kandung saja ada. Jadi gak ada istilah gak mungkin," tutur Pendeta Gilbert mendukung motif Ferdy Sambo. (*)

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT