Perkara Orang Luar Jawa Susah Jadi Presiden, Luhut Disebut Tengah Mengobarkan Politik Identitas Kesukuan

Senin 26 Sep 2022, 14:46 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ist).

Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Ist).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan tengah disoroti. 

Bukan karena ia julukannya sebagai menteri segala urusan, kali ini Luhut Pandjaitan disoroti lantaran pernyataannya soal orang luar Jawa susah jadi presiden.

Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto menyebut bahwa dengan pernyataan itu, Luhut tengah mengobarkan politik identitaskesukuan jelang Pilpres 2024mendatang.

 

"Politik identitas kesukuan sedang dikobarkan oleh LBP. Kalau orang lain yang mengobarkan sudah dicaci-maki pendukungnya sebagai anti NKRI, pro khilafah, antek HTI, pengikut Wahabi dan seterunya," ujarnya yang dikutip dari Twitter @giginpraginanto, Senin (26/9/2022).

Sejumlah warganet pun menyetujui cuitan Gigin Praginanto, ada salah satu yang menyebut bahwa Indonesia pernah dipimpin oleh B. J. Habibie yang merupakan kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan. 

Sebagai informasi, B.J. Habibie merupakan Presiden RI ke-3 yang berkuasa selama satu tahun menggantikan Presiden Soeharto yang lengser pada Mei 1998.

“pengusung politik identitas , dia lupa kalau kita pernah di pimpin pak Habibi,” cuit akun @ban***elaje menanaggapi pernyataan Gigin Praginanto soal Luhut.

 

Akan tetapi, ada pula warganet yang tampaknya setuju dengan pernyataan Luhut Pandjaitan. Hal itu lantaran hampir semua partai politik mengusung capres dari suku Jawa. Selain itu, semua Presiden RI yang berasal dari suku Jawa kecuali BJ Habibie.

"Kenyataannya mmg demikian, hampir gak ada celah bagi parpol mengusung non jawa. Sbb lebih dari separoh anggota dewan dari sana," cuit akun Twitter @Did***.

Adapun pernyataan soal orang luar Jawa susah jadi presiden disampaikan Luhut saat berbincang dengan pengamat politik Rocky Gerung di kanal YouTube RGTV. Menko Marves juga menyebut bahwa tidak harus menjadi presiden untuk mengabdi.

24, 2022

 

"Apa harus jadi Presiden saja kau bisa ngabdi? Kan nggak juga, harus tahu diri juga lah, kalau kau bukan orang Jawa jangan terus, ini anu ini antropologi," ungkapnya.

Luhut juga mengatakan untuk orang yang bukan berasal dari Jawa untuk tidak memaksakan diri menjadi presiden.

"Kalau anda bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini, saya nggak tahu 25 tahun lagi, udah lupain deh, nggak usah kita memaksakan diri kita," ujar Luhut Pandjaitan.

Berita Terkait
News Update