Pahit Manis 25 Tahun Usaha Kerang Hijau, Awal Cuma Beromset Ratusan Ribu, Kini 60 Jutaan Per Hari

Sabtu 24 Sep 2022, 22:29 WIB
Tempat produksi kerang hijau milik Warnadi di warga  Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.(CR-01)

Tempat produksi kerang hijau milik Warnadi di warga Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.(CR-01)

Sempat ada bantuan dari pemda, termasuk buat karyawannya sendiri.

Meski beromset puluhan juta sehari, Warnadi tetap rendah hati. Namun ia bersyukur bisa mempekerjakan banyak orang dan membantu perekonomian mereka.

Para karyawannya itu bekerja mulai dari proses pemilahan dan pembersihan kerang hijau. 

Warnadi mengaku mendapatkan kerang-kerang itu dari para nelayan. Seperti bulan 8,9,10 hingga 12 merupakan masa hasil dari budidaya kerang hijau sendiri yang didapat dari nelayan.

Warnadi menerangkan, risiko usaha hasil laut khususnya kerang hijau sendiri yaitu disaat mendapatkan dari nelayan setelah disortir banyak yang tidak layak dikonsumsi, lalu terpaksa harus dibuang.

“Ya usaha kayak gini risikonya banyak. Di saat dapat dari nelayan lalu masuk ke pernyotiran banyak beberapa kerang tersebut jelek jadi terpaksa dibuang,” ujarnya.

Kejadian tersebut sering dialami di saat hasil panen yang memburuk disebabkan limbah laut yang tercemar, serta cuaca yang menyebabkan kurang maksimalnya nelayan di dalam mencari.

Kenaikan BBM pun memberikan dampak. Sebab, biaya pengeluaran untuk proses penjualan, serta dari pencarian kerang hijau itu  semakin meningkat.

“Keluhan akibat kenaikan BBM banyak. Seperti pengeluaran menjadi meningkat untuk proses produksi dan pencarian kerang hijau itu sendiri. Jadi otomatis biaya pembelanjaan nambah,” ujarnya.

Sebab, proses pencarian kerang hijau yang dilakukan para nelayan membutuhkan biaya untuk bahan bakar. Selanjutnya untuk proses perebusan membutuhkan gas yang banyak serta pengiriman ke penjual.

“Jadi pemasukan berkurang dibandingkan untuk biaya pengeluarannya sendiri mas,” ujarnya.

Di saat kerang hijau diterima dari pihak nelayan, terdapat dua kali penyotiran serta perebusan.

News Update