ADVERTISEMENT

Orang Luar Jawa Susah Jadi Presiden Kata Luhut, Rizal Ramli: Pernyataan Ngasal, Sistemnya Sengaja Direkayasa untuk Menguntungkan Boneka Oligarki

Kamis, 22 September 2022 19:12 WIB

Share
Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: IG/Luhut.pandjaitan)
Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: IG/Luhut.pandjaitan)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membuat pernyataan soal orang luar Jawa susah jadi presiden.

Pernyataan Luhut Pandjaitan tentang orang luar Jawa susah jadi presiden itu lantas ditanggapi oleh Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia Rizal Ramli.

Diketahui sebelumnya, Luhut Pandjaitan menilai bahwa warga di luar Pulau Jawa sebaiknya tidak perlu memaksakan diri untuk mendaftar sebagai presiden. Ia bahkan menyebut mereka yang bukan orang Jawa harus tahu diri.

Hal itu disampaikan Luhut saat berbincang dengan Rocky Gerung. Keduanya bertemu dalam acara Menatap Indonesia Pasca 2024 yang tayang di kanal YouTube RGTV Channel ID pada Rabu (21/9/2022).

 

“Apa hanya dengan menjadi presiden, kau bisa mengabdi? Kan tidak juga. Harus tahu diri juga. Kalau kau bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini, saya tidak tahu 25 tahun lagi, sudah lupakan saja,” ujar Luhut.

Selain itu, Luhut juga mengungkap bahwa keluarga dan istrinya senang dengan keputusannya yang tidak memaksakan diri. Ia mencontohkan dirinya sebagai double minoritas yang tidak memaksakan untuk menjadi calon presiden.

"Saya double minoritas. Saya sudah Batak, Kristen lagi. Jadi saya bilang, ya sudah cukup itu. Kita harus tahu. Kenapa saya menyakiti hati sendiri?" katanya. 

 

Menanggapi pernyataan Luhut soal orang luar Jawa susah jadi presiden, Rizal Ramli menyebut bahwa itu pernyataan yang mengasal.

Rizal Ramli menilai orang luar Jawa susah jadi presiden lantaran sistem pemilihan di Indonesia yang tidak kompetitif. Seandainya sistem itu kompetitif, maka tidak akan ada pembelahan orang Jawa dan non-Jawa.

“Pernyataan ngasal. Orang luar Jawa susah jadi Presiden krn sistim pemilihan Presiden Indonesia tidak kompetitif, oligapolistik yg sengaja di rekayasa untuk menguntungkan boneka Oligarki. Kalau sistimnya kompetitif tidak ada lagi pembelahan Jawa vs Non-Jawa,” cuitan Rizal Ramli dalam akun Twitter pribadiya @RamliRizal pada Kamis (22/9/2022).

 

Rizal Ramli lalu menjelaskan bahwa pertentangan seperti orang luar Jawa susah jadi presiden itu tidak pernah terjadi sejak masa pergerakan kemerdekaan.

Ia mengatakan peristiwa besar seperti Sumpah Pemuda tidak akan terjadi jika para tokoh membatasi diri dengan dikotomi Jawa dan non-Jawa.

“Pada masa pergerakan kemerdekaan pertentangan seperti ini tidak pernah terjadi. Sulit dibayangkan peristiwa seperti Sumpah Pemuda 1928 dapat berlangsung apabila para tokoh saat itu membatasi diri dengan dikotomi Jawa-non Jawa,” tuturnya. (*)

 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT