PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Komisi III DPRD Pandeglang, angkat bicara soal hasil pembangunan ruas jalan Batubnatar-Kadukacang yang dikerjakan oleh CV. Bintang Jaya Pratama, yang kualitasnya bangunannya diragukan.
Menurut Sekretaris Komisi III DPRD Pandeglang, Ade Muamar bahwa, ketika hasil pembangunan tidak sesuai dengan aturan yang ada dan kualitas bangunan buruk, maka pihak dinas terkait harua tegas dalam memberikan sanksi kepada kontraktornya.
"Seperti potongan pembayaran, menolak hasil bangunan bahkan bila perlu jangan.dibayar sekalian. Karena sudah perjanjian dalam kontrak sudah ada yang dilanggar," ungkapnya, Selasa (20/9/2022).
Dengan hasil bangunan yang kurang bagus lanjut dia, maka hal itu akan membuat kekecewaan terhadap masyarakat, yang sudah bertahun-tahun merindukan adanya pembangunan terhadap akses jalan tersebut.
"Makanya, pihak dinas harua tegas, siapapun itu kontraktornya ketika melalaikan aturan dalam pekerjaan maka harus ditindak tegas," katanya.
Sementara, dari hasil rapat diinternal Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang, telah memutuskan agar pihak pelaksana pembangunan jalan Batubantar-Kadukacang, gaar memperbaiki kembali kerusakan yang terjadi pada pembangunan jalan tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Bina Marga DPUPR Pandeglang, Ade Juliansah bahwa, tadi mapam pihaknya sudah memutuskan agar jalan Batubantar-Kadukacang dikerjakan kembali oleh pihak CV. Bintang Jaya Pratama.
“Semalam sudah kami putuskan, pihak pelaksana yang mengerjakan jalan itu agar memperbaiki kembali kerusakan yang terjadi. Bahkan sudah kami tandai beberapa waktu lalu yang rusaknya," ujarnya.
Dipastikannya, pihak pengusaha dari CV. Bintang Jaya Pratama bakal memperbaiki lagi hasil pembangunan jalan pada besok nanti (Rabu, 21/9/2022).
"Rabu besok katanya akan diperbaiki lagi. Dikerjakannya atara siang sampai sore, karena menunggu pesanan hotmixnya," imbuhnya.
Dia merekomendasikan kepada pihak pengusaha itu harus dilakukan full overlay persegmennya, atau di patching (memotong dan mengambil sebagian aggregat aspal yang rusak) dalam perbaikannya.
“Ada sekitar 8 titik yang kami temukan kerusakannya. 8 titik itu harus diperbaiki full overlay persegmennya. Atau harus di patching,” tegasnya. (Samsul Fatoni).