ADVERTISEMENT

Anies Bicara Sumur Resapan Lagi, Tapi Konsepnya Berdeda

Rabu, 21 September 2022 20:45 WIB

Share
Kondisi proyek sumur resapan di  RT 11/16, Rusun Bidara Cina, Jakarta Timur yang terbengkalai, Kamis (16/12/2021) (cr02) 
Kondisi proyek sumur resapan di  RT 11/16, Rusun Bidara Cina, Jakarta Timur yang terbengkalai, Kamis (16/12/2021) (cr02) 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Permasalahan banjir di DKI Jakarta hal yang utama untuk ditangani. Maka dari itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sebentar lagi purna dari masa jabatannya membuat konsep sumur resapan (drainase).

Sumur resapan disodorkan karena wilayah DKI Jakarta kerap kali dilanda banjir ketika memasuki musim penghujan. Tapi kali ini konsepnya berbeda.

Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi potensi banjir yang kerap kali merendam Jakarta ketika musim penghujan datang dan sebagai janji kampanye politiknya pada 2017 lalu.

Konsep yang diusung Anies Baswedan tersebut sangat berbeda dengan pemerintahan sebelumnya. Sebab pemerintah DKI sebelumnya memiliki konsep dalam menangani banjir dengan cara normalisasi.

Anies mengusung konsep sumur resapan tersebut karena tidak mau melakukan betonisasi di kawasan sekitar sungai.

Belum lama ini, Anies Baswedan, memamerkan program sumur resapan alias drainase vertikal di hadapan Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb dan belasan mahasiswa dari universitas di Tanah Air.

Anies memamerkan proyek tersebut ketika menjadi pembicara dalam talkshow bertema "Urban Water Management" yang digelar di Museum Bahari, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.

Kepada Ahmed, politisi non-parpol itu menjelaskan bahwa sumur resapan dibuat untuk menampung hujan lokal.

"Itu biasa kami sebut drainase vertikal untuk hujan lokal. Di Jakarta itu soalnya kebiasaan datang hujan lokal dari dataran tinggi," ucapnya Anies.

Tetapi, Anies mengatakan banjir masih menjadi tantangan di DKI Jakarta mengingat curah hujan intensitas yang luar biasa tinggi bisa terjadi dalam waktu amat pendek. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT