BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Korban bencana alam berupa pergeseran tanah di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terus bertambah, kini total mencapai 1.020 jiwa.
Data terkini yang dihimpun oleh BPBD Kabupaten Bogor, korban dari bencana pergerakan tanah tersebut mencapai 278 Kepala Keluarga (KK) dengan total 1.020 Jiwa.
Kabid Kedaruratan dan Logistik (Ratik) pada BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko mengatakan, korban terdampak bencana alam tersebut berada pada dua kampung berbeda.
"Pada Kampung Curug ada 4 RT dari dua RW. yaitu RT. 01,02/RW.15 dan RT.01,02/RW.09, selain kampung Curug, di Kampung Gunung Batu ada RT.01/RW.11 yang juga terdampak," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (20/9/2022).
Dari hasil kajian cepat, diperkirakan, pada kampung curug RT.01/RW.09 terdapat 8 KK yang terdampak. "Pada Kampung curug RT.02/RW 09, ada 91 KK dengan total 367 Jiwa," ujarnya.
Di kampung Curug RT.01/RW.15, lanjut Aris, ada 16 KK dengan total 57 Jiwa yang terdampak akibat pergeseran tanah tersebut.
"Lalu di RT.02/RW.15 ada sekitar 17 KK dengan 64 Jiwa," terangnya.
Selain di Kampung Curug, musibah ini pun juga melanda ratusan Jiwa di Kampung Gunung Batu.
"Sedikitnya ada 30 KK dengan total 100 Jiwa di RT.01/RW.11 yang terdampak dari bencana alam tersebut," terangnya.
Selain korban terdampak, tak sedikit pula korban terancam akibat pergeseran tanah ini, secara menyeluruh ada 131 KK dengan 448 Jiwa.
Total Keseluruhan, lanjut Aris, korban terdampak dari bencana alam tanah bergeser ini mencapai 278 KK dengan total 1.020 Jiwa.
"Jika ditotal dari korban terdampak 147 KK dengan 572 Jiwa dan korban terancam 131 KK dengan 448 Jiwa, totalnya mencapai 278 KK dengan 1.020 Jiwa," paparnya.
Lebih lanjut, menurut Aris dari 278 KK ada 11 KK atau 41 jiwa yang mengungsi akibat rumahnya mengalami kerusakan.
"10 KK diungsikan ke pengungsian dan 1 KK lainnya memilih mengungsi ke rumah orangtuanya," ucap Aris.
Aris menyebut, setidaknya ada 9 rumah mengalami rusak berat, 73 rusak sedang dan 246 unit rumah mengalami rusak ringan akibat bencana alam tersebut.
"Selain rumah warga, bencana alam ini pun berdampak pada beberapa fasilitas umum di lokasi tersebut, seperti akses jalan kampung curug yang terputus, mushola, Villa dan Paud Al-Barokah pun mengalami kerusakan," tuturnya.
BPBD Kabupaten Bogor menyebut, peegeseran tanah ini disebabkan curah hujan tinggi dengan durasi panjang menyebabkan volume air di dalam tanah menjadi meningkat.
"Sehingga tanah bergerak mengakibatkan beberapa rumah warga dan akses jalan kampung terdampak," kata Aris.
Hingga saat ini, kondisi di wilayah tersebut belum kondusif, pergerakan tanah masih kerap terjadi di Desa Bojong Koneng.
"Aliran listrik telah dipadamkan oleh pihak PLN dan warga saat ini sedang membuat akses jalan darurat untuk bisa dilalui," ujarnya.
Saat ini, Tim TRC beserta aparat desa terus bergantian memonitoring lokasi pergerakan tanah karena struktur tanah yang masih labil dan dikhawatirkan bila hujan turun akan terjadi pergerakan tanah kembali. (panca)