ADVERTISEMENT

Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM Telah Bergulir Selama Dua Pekan, Begini Penjelasan Istana

Selasa, 13 September 2022 22:40 WIB

Share
Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP), Yohannes Joko. (andi adam faturahman)
Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP), Yohannes Joko. (andi adam faturahman)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), sudah dua pekan bergulir di hampir seluruh wilayah Tanah air, tak terkecuali Jakarta.

Terkait hal tersebut, Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP), Yohannes Joko mengatakan, tentunya dalam hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendengar apa yang menjadi aspirasi mahasiswa dan masyarakat.

Dia menyebut, bahwa Jokowi selalu memperhatikan benar akan gelombang aksi demonstrasi yang masif terjadi dalam dua pekan ini.

"Tentunya Pak Jokoei merespons dengan menerima dan mendengar aspirasi dari teman-teman mahasiswa. Seperti layaknya, beliau memperhatikan benar," kata Yohannes kepada wartawan, Selasa (13/9/2022) malam.

Namun, ketika ditanyai soal keberadaan Presiden yang tak kunjung menemui massa aksi, dia berujar, bahwa konsekuensi dari segala kebijakan akan selalu ada termasuk dengan bantalan-bantalan sosial.

"(Pak Jokowi apa ada di Istana hari ini?) Beliau ada tadi pagi menerima Duta Besar Kanada. Beliau ada di Jakarta beraktivitas seperti biasa," ucap Yohannes.

"Untuk ke depannya, kita pahami atau lihat kebijakan itu selalu ada, bantalan-bantalan sosial yang sudah disiapkan begitu. Namun, aspirasi tetap diterima dan didengarkan. Tetapi penekanannya, begini bahwa apa yang terjadi sore ini harus kita apresiasi bersama karena masih dapat berjalan kondusif," papar dia.

Dia menambahkan, ihwal kapan rencana Presiden akan menemui massa aksi, hal tersebut akan dilihat pada bagaimana dinamika yang terjadi dikemudian hari.

"Kita lihat dinamikanya ya, karena yang penting aspirasi dari masyarakat, mahasiswa didengar oleh Istana. Karena saya tadi di sini diperintah oleh Kepala KSP, Pak Moeldoko untuk terus memonitor. Kita juga laporkan perkembangannya kepada beliau," pungkas Yohannes.

Diwarnai Kericuhan

Sebelumnya, aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat kembali diwarnai aksi kericuhan.

Pengamatan Poskota.co.id di lokasi pada Selasa (13/9/2022) pukul 19.37 WIB, nampak massa aksi terlibat aksi saling dorong disertai dengan adanya petasan yang diarahkan kepada aparat.

Mereka menuntut kepada Kepolisian untuk segera membuka barikade jalan menuju ke Istana Negara.

Sehingga mereka dapat menyampaikan tuntutannya langsung kepada Presiden Joko Widodo.

"Buka makanya, jangan ditutup gini. Kita mau kooperatif kalau kalian (polisi) buka," ujar salah seorang demonstran remaja itu.

Sementara itu, di belakang barisan, Ketua Kasbi Nining Elitos menghimbau agar massa aksi tidak terprovokasi, oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

"Saya minta yang di depan ikutu arahan dari mobil komando. Komando hanya dari suara ini. Jangan terprovokasi!," kata Nining.

"Saya ulangi, jangan terprovokasi. Arahan hanya dari mobil komando," ulang Nining.

Polisi Lantunkan Asmaul Husna

Di sisi lain, polisi masih terus melantukan Asmaul Husna guna menyejukkan hati para demonstran yang kian memanas.

"Ayok adik-adik mahasiswa, kami dari Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Metro Jaya akan mengawal kalian pulang dengan melantukan Asmaul husna," kata polisi tersebut, Selasa (13/9/2022).

"Kami akan kawal adik-adik pulang hingga ke rumah, kami mohin untuk dapat membubarkan diri karena ruas Jalan ini akan segera dibuka, agar masyarakat lainnya tidak terganggu aktivitasnya," sambung polisi lagi.

Untuk diketahui, Pemerintah secara resmi menaikkan harga BBM bersubsidi pada Sabtu (3/9/2022) siang. Kenaikkan harga BBM tersebut berlaku satu jam dari pengumuman.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Hari ini tanggal 3 September Tahun 2022 pukul 13.30 pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM subsidi," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (3/9/2022).

Ia pun merinci penyesuaian harga BBM tersebut, antara lain:

Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Arifin juga menyebut harga Pertamax non subsidi alami penyesuaian harga yakni dari Rp 12.500 menjadi 14.500 per liter.

Adapun Arifin menegaskan kenaikkan harga BBM ini berlaku sejak pengumuman disampaikan atau mulai pukul 14.30 WIB Sabtu ini. (adam)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT