JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik yang juga Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menjelaskan, gejolak internal PPP (Partai Persatuan Pembangunan) disebabkan oleh adanya kalangan pendukung akar rumput ingin mendukung Anies Baswedan jadi Capres.
"Apakah ada gosip PPP yang akar rumputnya mau ke Mas Anies terus pengin keluar dari KIB makanya ketum Suharso Monoarfa perlu diganti, bisa saja begitu," ujar Hendri Satrio dalam keterangannya, Jumat, (9/9/2022).
Menurutnya, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak bisa menutup mata dengan adanya konflik di dalam tubuh PPP saat ini. Karena dari konflik internal PPP, KIB akan menghadapi suatu tantangan, salah satunya adalah kemungkinan akar rumput PPP ingin keluar dari KIB.
Lebih lanjut, Pria yang akrab disapa Hensat itu mengatakan, saat ini PPP harus banyak menghitung kemungkinan. Bagaimana jika Ketum tetap dijabat Suharso Monoarfa dan bagaimana jika dijabat Mardiono.
"Kemungkinan-kemungkinan lainnya mesti dihitung juga. Kemungkinan pertamanya itu amplop itu. Kemungkinan keduanya mungkin langkah politiknya Suharso. Kemungkinan ketiganya ya mungkin juga langkah politiknya Mardiono kan begitu," ucap Hendri.
Seperti diketahui sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengungkap sejumlah nama yang diprediksi kuat bakal masuk bursa calon presiden di Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang akan digelar dalam waktu dekat.
Menurut Arsul, Mukernas akan mengumumkan empat hingga enam nama calon presiden yang akan didukung PPP di Pilpres 2024. Nama-nama itu akan dirundingkan dengan partai di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yaitu Golkar dan PAN.
"Nanti kalo di Mukernas lagi, kira-kira kita akan sebut sekitar antara empat sampai nama lah. Kenapa banyak banget? Lah kan ini dirundingkan dengan Partai Golkar dan PAN," kata Asrul.
Adapun beberapa nama itu antara lain, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Prabowo Subianto, hingga Erick Thohir.
Namun, dari beberapa nama yang diprediksi Arsul, tak ada nama Suharso Monoarfa usai diberhentikan sebagai Ketua Umum PPP dan digantikan Muhammad Mardiono.
Menurut Arsul, beberapa nama tersebut intens berkomunikasi dan hadir dalam acara PPP. Selain Anies, Sandi misalnya terakhir terlihat hadir di acara Bimtek PPP di kawasan Pacenongan, Jakarta pada Senin (4/9).
Sedangkan, nama Ridwan Kamil muncul karena PPP Jawa Barat disebut intens berkomunikasi dengan sang gubernur.
"Kalau Pak Prabowo, itu lihatnya sayas aja, sering ke lantai 4 atau tidak tempatnya Pak Dasco (Ketua DPP Partai Gerindra), itu saja," katanya. (Wanto)