ADVERTISEMENT

Swing Voters Masih Cukup Besar, Saiful Mujani: PDIP dan Partai Demokrat Miliki Pemilih Loyal, PAN dan PPP Terancam

Kamis, 1 September 2022 19:15 WIB

Share
Guru besar ilmu politik UIN Prof Saiful Mujani (Foto: ist.)
Guru besar ilmu politik UIN Prof Saiful Mujani (Foto: ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Fenomena swing voters atau pemilih yang bisa berpindah dari satu partai ke partai lain masih cukup besar di Indonesia. Pemilih swing ini bisa mengubah komposisi dukungan partai-partai politik di Indonesia pada Pemilu 2024. 

Ada dua partai yang memiliki memiliki pemilih loyal dan tidak mudah pindah, yakni PDIP dan Partai Demokrat. Sementara dua partai lain, PAN dan PPP terancam kehilangan kesempatan lolos ke Senayan.

Demikian analisa ilmuwan politik Prof. Saiful Mujani, Kamis, (1/9/2022).  Saiful menjelaskan bahwa dari Pemilu ke Pemilu, partai yang mendapatkan suara terbanyak bisa berganti-ganti secara ekstrim. 

"Ini disebut sebagai fenomena swing voters. Tapi dalam dua Pemilu terakhir, kata Saiful, komposisi perolehan suara partai relatif stabil. Hanya saja, ada partai yang hilang, juga ada partai yang melemah," ucapnya.

"PDIP, misalnya, naik sekitar 1 persen dibanding Pemilu 2014. 
Artinya pasti ada partai yang jadi korban, walaupun itu hanya 1 persen. Bisa dilihat bahwa partai yang cukup besar turun suaranya adalah partai Golkar. 

Bersamaan dengan naiknya PDIP, juga bisa dilihat kenaikan yang cukup signifikan pada partai Gerindra. Dilihat dari total suara, pemilih Gerindra lebih banyak dibanding Golkar, walaupun kursi Golkar di parlemen lebih banyak dari kursi Gerindra, karena nilai suara di basis-basis Golkar lebih murah dibanding Gerindra. 

Juga ada kenaikan suara pada Nasional Demokrat (Nasdem), dari 7 persen menjadi sekitar 9 persen. Pada saat yang sama, ada penurunan cukup tajam pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

Artinya, menurut Saiful, ada perubahan-perubahan pemilih. Yang tadinya, misalnya, memilih PPP menjadi tidak memilih partai tersebut, pindah ke partai yang lain. 

Untuk melihat partai mana yang memiliki pemilih yang loyal dan tidak, SMRC melakukan survei opini publik secara nasional dengan mengajukan pertanyaan pada para pemilih yang ikut Pemilu 2019: “kalau bapak atau ibu memilih sekarang, partai mana yang akan dipilih?” 

"Hasilnya adalah pemilih PDIP di 2019 yang menyatakan akan kembali memilih PDIP sekarang sebanyak 73,9 persen. Apakah artinya pemilih PDIP yang lain tidak loyal?"," ucapnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT