JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Aksi saling sindir di media sosial kembali terjadi antara Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden RI Ali Mochtar Ngabalin dengan Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu.
Mulanya, Said Didu menyindir Ngabalin yang sempat berdebat dengan mantan pengacara Richard Eliezer (Bharada E) Deolipa Yumara di stasiun televisi swasta. Ngabalin sampai memaki-maki Deolipa dan menyebutnya pengacara bodoh.
Lantas Said Didu menanggapi tayangan itu dengan menyindir Ngabalin yang menjadi pembicara terkait rekonstruksi kasus Brigadir J.
“Hindari berdebat dg pemaki dari Istana,” sebut Said Didu.
Lantas sindiran tersebut dibalas oleh Ngabalin lewat akun Twitter pribadinya @AliNgabalinNew pada Kamis (1/9/2022). Tak tanggung, ia melontarkan ujaran keras yang menyebut otak Said Didu penuh sampah.
“Bilang ya sama Said Didu ‘Lalat memang susah membedakan antara Bunga dan SAMPAH’,” tulis Ngabalin melalui akun sosial medianya.
“Prasangkaburuk selalu melahirkan otak kotor&busuk seperti isi kepala pengacara yang dipecat itu dgn gampang DIRTIPIDUM BARESKRIM dibilangin BODOH. sama otakmu Said Didu yang penuh sampah.#SalamPresisi,” ujarnya.
Tidak diam, Said Didu kemudian membalas penyataan Ngabalin yang disebutnya kerap memaki-maki orang.
1, 2022Masih belum puas memaki di TV ?
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu)
Skrg pindah ke sini ?
Nih kami antri membayar pajak untuk membayar gaji anda untuk memaki rakyat.
Selamat menikmati.#hindaridebatdgpemaki https://t.co/BLDJt0GSfb pic.twitter.com/zrenF1OCyQ
Said Didu mengatakan bahwa makian dari Ngabalin tidak cukup di TV saja melainkan lanjut di media sosial.
Mantan pejabat BUMN itu menyindir bahwa ia membayar pajak untuk membayar orang yang kerjanya memaki-maki rakyat.
“Masih belum puas memaki di TV? Skrg pindah ke sini? Nih kami antri membayar pajak untuk membayar gaji anda untuk memaki rakyat. Selamat menikmati. #hindaridebatdgpemaki,” cuit Said Didu dalam akun Twitter pribadinya @msaid_didu, Kamis (1/9/2022). (*)