JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar memuji Brigadir J yang tewas ditembak Irjen Ferdy Sambo Cs.
Mengutip berita jakarta.poskota.co.id, Haris menyinggung soal agenda reformasi Polri setelah insiden penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) lalu.
Menurutnya, reformasi di tubuh Polri bisa teralisasi karena terbongkarnya kasus pembunuhan Brigadir J. “Sembari leadership-nya diperkuat lalu pengawasannya diperbaiki, ya ungkap juga beberapa peristiwa yang besar-besarlah,” ucapnya.
Haris menegaskan bahwa leadership atau jiwa kepemimpinan harus diperkuat karena itu adalah kunci pertama di tubuh Polri.
Menurutnya, penguatan itu penting untuk mengimplementasikan agenda reformasi Polri secara konkret. “Agenda itu bisa ditulis dengan kata-kata, rumusan kalimat yang baik-baik, tetapi kalau enggak ada leadership, susah.” terangnya.
Selain penguatan jiwa kepemimpinan, kunci keduanya adalah penguatan peran lembaga-lembaga pengawas terhadap Polri, terutama Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan DPR.
“Kalau KPK dan Ombudsman serta juga Komnas HAM, dia post factum tunggu peristiwa, tetapi kalau Kompolnas dan juga DPR saya pikir itu dia bisa berperan di preventif,” jelasnya.
Setelah kedua hal itu, Haris menegaskan kembali kunci terakhir dalam reformasi Polri adalah pengugkapan sejumlah peristiwa besar.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Lokataru Foundation tersebut juga menilai bahwa di balik kematiannya, Brigadir J berperan dalam membantu memperbaiki institusi kepolisian.
“Menurut saya nyawanya Yosua (Brigadir J, red), itu dia mungkin hilang nyawanya, tetapi dia berkontribusi pada perbaikan institusi. Saya berharap seperti itu.” tutupnya.