ADVERTISEMENT

Gawat! Rocky Gerung Ingatkan Akan Ada Next Sambo dan Kaisar Judi Baru di Polri Setelah Irjen Ferdy Sambo Dipecat dan Ditahan : Ada Istilah Anak dan Adik Asuh

Selasa, 30 Agustus 2022 21:49 WIB

Share
Kolase foto Rocky Gerung dan Ferdy Sambo mengenakan baju tahanan saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. (ist/diolah dari google.com)
Kolase foto Rocky Gerung dan Ferdy Sambo mengenakan baju tahanan saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. (ist/diolah dari google.com)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKTOA.CO.ID - Pengamat politik, Rocky Gerung menyorotinya dipecatnya Irjen Ferdy Sambo dari institusi Polri.

Mengutip berita jakarta.poskota.co,.id, bersama Jurnalis senior, Hersubeno Arief keduanya mendiskusikan soal kekaisar judi lainnya meski sudah tidak ada Ferdy Sambo.

Menurut Hersubeno Arief, dalam kasus ini Ferdy Sambo disebut sudah 'selesai' setelah yang bersangkutan di PTDH.

Sebagai infomrasi, PTDH diartikan sebagai pengakhiran masa dinas kepolisian oleh pejabat yang berwenang terhadap pejabat Polri karena sebab-sebab tertentu.

Hersubeno Arief menilai karier serta kerajan Ferdy Sambo seharusnya sudah selesai di intitusi Polri.

Hersubeno Arief meyakini ada banyak adik-adik, dan anak asuh yang terlibat juga di dalamnya. "Jadi bisa saja, Sambo pergi maka akan datang 'The Next Sambo'. Itu saya kira menjadi persoalan dari penyakit endemik di tubuh Polri," kata Hersubeno Arief.

Selanjutnya, Rocky Gerung menanggapinya dengan kalimat 'musim silih berganti, angin tetap ke utara'.

Rocky Gerung mengira, kasus Ferdy Sambo ini bukan hanya kejahatan semusim saja. Artinya, masih bisa lebih panjang lagi kasusnya.

"Ini memang endemi sudah berakar di situ. Bahkan kalau jadi pergantian Kapolri atau bahkan pergantian Presiden itu, kalau power relation-nya masih sama, itu artinya bagian-bagian yang tadinya dipangkas itu akarnya tidak terpotong, maka tumbuh lagi itu," ujar Rocky Gerung.

"Dan itu menyangkut kulutur di kepolisian, kultur di DPR, dan kultur di Istana itu. Jadi kalau kita bikin segitiga itu ada istana punya kepentingan, polisi punya kepentingan, polisi punya kepentingan, nah di segitiga itulah berternak oligarki. Jadi begitu ini dihapus oleh oligarki bilang tunggu aja, nanti juga tumbuh lagi kan," lanjutnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT