ADVERTISEMENT

Harga Telur Terus Merangkak Naik, Mendag Ungkap Tiga Faktor Ini Penyebabnya

Selasa, 30 Agustus 2022 20:42 WIB

Share
Mendag Zulkifli Hasan (foto/ist)
Mendag Zulkifli Hasan (foto/ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Telur ayam ras menjadi komoditas yang mengalami kenaikan harga dalam beberapa waktu terakhir. 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengakui harga telur meningkat. Bahkan, pernah menyentuh Rp33.000 per kg.

"Sebagian besar barang kebutuhan pokok per 26 agustus 2022 telah mengalami tren penurunan yang signifikan jika dibandingkan bulan lalu atau Minggu lalu. Kecuali telur ayam dan tepung terigu sedikit naik," kata Mendag dalam keterangan resminya, Selasa, (30/8/2022).

Pria yang akrab disapa Zulhas ini juga mengatakan, harga telur ayam ras mengalami kenaikan yang signifikan. Kata dia, per 26 Agustus harga telur ayam ras naik mencapai 6 persen.

"Waktu saya dilantik jadi menteri harga telur ayam Rp 32.000 tapi berangsur turun sampai Rp 26.000. Kemarin merangkak lagi sampai ke Rp32.000 sampai Rp33.000 dan sekarang kita sudah cek Jawa itu Jawa Timur itu antara Rp 28.000, Rp 29.000, Rp 30.000 sama Jawa Tengah. DKI masih Rp30.500 per kg. Sumatera sampai Lampung rata-rata di bawah Rp30.000," katanya.

Sedangkan di Kalimantan harga telur ayam ras dibanderol Rp30.000 per kg. Zulhas mengaku harga telur ayam ras di beberapa wilayah di Indonesia masih sangat tinggi. Tetapi, Zulhas mengklaim sudah ada tren penurunan harga.

"Memang yang masih tinggi Papua dan Maluku, tetapi trennya sudah turun," katanya.

Zulhas mengungkap ada tiga faktor penyebab yang membuat harga telur ayam ras mengalami kenaikan.

Pertama, dampak dari afkir dini yang dilakukan pada 2021 lalu. Sekadar informasi, afkir dini merupakan upaya mengulangi produksi indukan agar tidak bertelur dan menjadi bibit ayam atau DOC.

"Memang kenaikan itu satu dampak dari pada tahun 2021 telur itu waktu itu harganya Rp14.000, kita masih pandemi, Rp14.000 itu rugi Pak. Karena ongkosnya telur itu kira-kira Rp24.000, karena itu pada waktu itu terjadi yang kita sebut afkir dini, induknya dia potong dijadikan ayam potong. Dampaknya tentu sekarang," jelasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT