JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebelum terbunuh, terungkap Yoshua Hutabarat alias Brigadir J sempat mendapat pesan berisi ancaman pembunuhan.
Pesan ancaman ini kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, diperoleh Komnas HAM dari Vera, kekasih Brigadir J.
Di hadapan peserta rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Anam mengungkapkan Vera mendapat pesan ancaman itu langsung dari Brigadir J.
"Josua dilarang naik ke atas menemui Ibu P karena membuat Ibu P sakit. Kalau naik ke atas akan dibunuh. Itu jam 7 malam," kata Anam menirukan isi pesan yang diterima Vera dari Brigadir J saat diinterogasi Komnas HAM pada awal penyelidikan kasus dugaan kematian Brigadir J.
Sosok Pengirim Pesan Ancaman
Ia menambahkan, Komnas HAM bertanya kepada Vera mengenai sosok yang mengirimkan ancaman itu. Vera mengaku hanya tahu yang mengatakan itu adalah squad.
Semula Anam menduga squad yang dimaksud adalah kelompok ajudan Ferdy Sambo atau penjaga dan yang lainnya.
Belakangan, Ia baru mengerti bahwa Squad dimaksud adalah Si Kuat atau KM alias Kuat Ma'ruf. Kuat adalah sopir yang bekerja pada Ferdy Sambo.
"Ujungnya nanti Squat yang dimaksud Kuat Ma'ruf ternyata Si Kuat," jelas Anam.
Temuan itu, lanjut Anam, adalah bukti penting untuk Komnas HAM yang bisa membuktikan bahwa benar telah terjadi dugaan pelanggaran HAM dan dugaan pembunuhan di balik kematian Brigadir J.(tri)