Wah! Politisi Demokrat Minta Kapolri Dicopot Sementara, Eh Disebut Ngawur Sama Mantan Kadernya: Jangan Seenaknya Bicara Begitulah!

Senin 22 Agu 2022, 22:31 WIB
Kolase foto Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Irjen Ferdy Sambo (Foto: ist.)

Kolase foto Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Irjen Ferdy Sambo (Foto: ist.)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi III dari fraksi Demokrat, Benny K Harman meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dicopot sementara dari jabatannya.

Hal ini lantas dikomentari oleh mantan politisi Demokrat Ferdinand Hutahean turut mengomentari usulan dari mantan rekan separtainya itu.

Politisi Demokrat itu disinggung Ferdinand Hutahaeandengan menyebut bahwa usulannya sebagai anggota DPRngawur.

 

"Usulan apa itu? Bilang sama Benny K Harman jangan ngawur dia sebagai Anggota DPR. Jangan seenaknya bicara begitulah,” ujar Ferdinand dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/8/2022) malam.

Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa Polri sebagai institusi tak pernah berbohong. Mantan Politikus Demokrat itu menyebut bahwa yang berbohong hanyalah oknum.

“Polri sebagai lembaga tidak pernah berbohong, yang berbohong adalah oknum-oknum. Jangan di generalisir jadi seolah institusi yang berbohong hingga mengusulkan Kapolri nonaktif. Benar-benar ngawur itu Benny K Harman," lanjut Ferdinand.

 

Diketahui sebelumnya, anggota Komisi III dari Fraksi Demokrat Benny K Harman meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diberhentikan sementara seandainya ia tak mampu mengusut kasus pembunuhan Brigadir J hingga tuntas.

Politisi Demokrat itu mengatakan bahwa sejak awal kasus pembunuhan Brigadir J, Polri telah membohongi publik lewat kronologis kejadian yang akhirnya terbantahkan.

"Kita gak percaya Polisi, kita dan publik ditipu juga. Kita dibohongi oleh polisi," ujar Benny K Harman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III bersama Ketua Kompolnas Mahfud MD, LPSK, dan Komnas HAM, Senin (22/8).

"Semestinya Kapolri diberhentikan sementara, diambil alih oleh Menko Polhukam untuk menangani kasus ini supaya objektif dan transparan," sambungnya.

 

Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean selaku Direktur Eksekutif Indonesia Police Monitoring mengatakan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menunjukkan kualitas kepemimpinannya dalam membongkar kasus pembunuhan Brigadir J.

Ia menyebut bahwa 83 orang Anggota Polri telah diperiksa dan bahkan ada yang ditempatkan di tempat khusus di Mako Brimob.

"Apakah ini tidak dilihat Benny K Harman sebagai kinerja keras Kapolri bersama jajarannya? Masa Benny nggak melihat fakta-fakta seperti ini?" ungkap Ferdinand.

 

Lebih lanjut, mantan Politisi Demokrat itu juga mengajak seluruh masyarakat untuk lebih mempercayai Polri soal pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir J.

"Kita harus percaya dan mendukung Polri dalam pengungkapan kasus ini. Kita harus percaya bahwa Kapolri akan mampu mebongkar kasus ini hingga tuntas," tegasnya. (*)

Berita Terkait

News Update