SURABAYA, POSKOTA .CO.ID - Kabar terkait Gus Samsudin seperti tak ada habisnya, informasi terus berkembang.
Bahkan, di luaran, bermunculan informas-informasi yang datang dari pihak yang tadinya tidak terkait langsung.
Setelah 'perseteruan' Gus Samsudin dengan Pesulap Merah, banyak yang merasa dirugikan, salah satu pihak adalah kalangan dukun tertentu, mereka ada yang mengaku sepi job setelah Pesulap Merah bongkar-bongkar trik.
Di sisi lain, kini ada perkembangan ladi dari desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, yang dari sang Kades (Kepala Desa) Bagas Wigasto.

Gus Samsudin Jadab. (foto: ist)
Kades Rejowinangun mengungkapkan hal yang mengejutkan, menurut dia, warganya tidak ada yang komplain terkait penipuan atau apapun,ke pihaknya tentang pengobatan atau praktik yang dilakukan oleh Gus Samsudin, Nur Dzat Sejati. Padahal warga desa itu pula, menurutnya, yang dulu minta padepona tersebut ditutup.
Sebab, masih kata Kades Rejowinangun tidak ada warganya yang berobat ke Gus Samsudin. Kades pun mengungkap penyebabnya warga tidak komplain. Hal itu karena rata-rata pasien Gus Samsudin banyak yang berasal dari luar Blitar.
Maka tak heran jika belum ada warganya yang mengadu perihal kasus dugaan penipuan yang dilakukan Gus Samsudin.
"Kaitan dengan ada penipuan atau ada apa ada apa, warga desa kami selama ini belum ada yang mengadu ke kami," ujarnya seperti dikutip dari unggahan video akun TikTok @gasssin_info.
Kkades Bagas malah mengatakan bahwa pihak desa lah yang banyak memberikan ongkos kepada para pasien yang kehabisan uang usai berobat ke Gus Samsudin.
"Kalau desa ngongkosin pasien yang kehabisan uang gak bisa pulang itu sering, Itu desa yang memberikan itu (ongkos)," tegasnya.
"Gak ada," jawab Bagas tegas merespon salah seorang yang bersuara dalam video tersebut, untuk memperjelas bahwa tidak ada warga yang berobat ke Gus Samsudin.