JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Terkait kebakaran rumah kos berlantai 4 di Tambora, Jakarta Barat, yang menewaskan 6 orang, Pemkot Jakbar tengah mengecek izinnya.
Dalam hal ini Pemkot Jakbar (Jakarta Barat) mengecek izin peruntukan apakah bangunan rumah toko (ruko) yang dijadikan kos-kosan berlantai 4 di kawasan Tambora, yang terbakar dan menewaskan enam orang sudah memiliki izin atau tidak.
"Kita cek izin mendirikan bangunan apakah boleh menambah bangunan-bangunan lain baik itu berupa tembok, jeruji dan sebagainya. Yang jelas ini tidak ada nih izin menambah jeruji," kata Walikota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko kepada wartawan, Rabu (17/8/2022).
Menurut Yani, penambahan bangunan-bangunan pada rumah idealnya harus mempunyai izin dan sesuai aturan yang berlaku. Jika bangunan ruko yang dijadikan kos tersebut terbukti melanggar, maka pihaknya akan melakukan sanksi tegas kepada pemilik ruko.
"Memang warga untuk mengamankan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Kami mengimbau rumah-rumah khususnya di lantai dua, tiga dan empat tidak ada lagi yang dipasang jeruji besi," tegasnya.
Sebelumnya, Enam orang tewas dan dua orang lainnya luka bakar dalam insiden kebakaran yang melanda rumah kos berlantai empat di Jalan Duri Selatan 1, Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (17/8/2022).
Pantauan Poskota di lokasi, ruko tersebut tampak terpasang jeruii besi yang terpasang di lantai dasar hingga ke lantai empat.
Nampak bangunan yang ada di lantai dua hingga ke lantai empat sudah hangus terbakar. Bahkan api merembet ke ruko sebelah sehingga ikut terdampak. Namun tidak terlalu parah.
Penghuni kos sekaligus korban, Toni (30) mengungkapkan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul setengah 7 pagi.
Saat itu, dirinya yang ngekos di lantai empat ruko tersebut sedang tertidur dan mendengar ada suara tersebut teriakan dari penghuni kos lain.
"Posisi saya lagi di lantai 4 lagi tidur. Denger ada suara teriakan, asap masuk ke kamar," katanya saat ditemui di lokasi, Rabu.
Toni yang ngekos bersama temannya itu kemudian berusaha menyelamatkan diri dengan kolong tolong air dan naik ke atas atap. Sementara temannya sudah dari pagi keluar kamar kos untuk pergi bekerja.
"Lewat kolong talang naik ke atas atap, baru saya turun ke bawah. Tapi ada penghuni yang loncat juga," ungkapnya.
Toni mengungkapkan bahwa dirinya tidak sempat menyelamatkan barang-barang di kamar. Ia langsung lari untuk menyelematkan diri dengan menaiki atap.
"Iya. Loncat-loncatin genteng-genteng orang. Sekuriti jatuh tiga kali atau berapa kali kan bareng sama saya 2 orang," paparnya.
Kebakaran tersebut membuat dirinya sedikit mengalami luka. Hidung, muka dan rambutnya sempat terkena api. Dia mengaku sudah ke Puskesmas Tambora.
Menurut Toni, ada sebanyak enam orang penghuni kos yang tewas terbakar. Ke enam korban sempat terbangun, namun tidak bisa menyelamatkan diri.
"Ada 6 orang yang meninggal katanya udah pada bangun tapi ga bisa menyelamatkan diri. Jadi asap sama panasnya udah nyampe ke lantai 4," beber Toni. (Pandi)