ADVERTISEMENT

Pengamat Terorisme: Asia Tenggara Perlu Waspada Potensi Pembalasan Al Qaeda Pasca Tewasnya Ayman Al Zawahiri

Senin, 8 Agustus 2022 11:00 WIB

Share
Osama Bin Laden dan Ayman Al Zawahiri,
Osama Bin Laden dan Ayman Al Zawahiri,

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kawasan Asia Tenggara perlu mewaspadai potensi jejaring Al Qaeda di kawasan ini.

Karena besarnya potensi pembalasan Al Qaeda pasca kematian pemimpin Al Qaeda Ayman Al Zawahiri di lokasi persembunyiannya di ibu kota Kabul, Afghanistan, diumumkan Presiden Amerika Joe Biden pada Senin malam (2/8/2022).

Keterangan ini disampaikan Pengamat Terorisme dari Universitas Indonesia Ridlwan Habib seperti dikutip dari VOA.

Dia meminta untuk mewaspadai gerakan sayap-sayap atau kelompok kecil yang berbaiat pada Al Qaeda. Terutama di wilayah Thailand Selatan, Filipina, dan Indonesia.

Selain itu Ridlwan Habib mengingatkan potensi lone wolf atau pelaku teror seorang diri yang dilakukan simpatisan Ayman Al Zawahiri di media online.

Menurutnya penggemar Ayman Al Zawahiri dan ceramah yang disampaikannya mungkin tidak terhubung langsung dengan organisasi Al Qaeda dan ini justru berbahaya karena lokasinya tidak mudah diketahui.

"Secara umum serangan balasan bisa saja dilakukan oleh sel-sel atau kelompok kelompok yang selama ini terafiliasi dengan Al Qaeda secara tidak langsung, baik misalnya di Thailand Selatan, Filipina Selatan, maupun di Indonesia. Atau yang lebih sulit dimitigasi adalah orang per orang yang secara individual meyakini atau memuja Ayman Al Zawahiri sebagai panutan mereka," kata Ridlwan.

Ridlwan menjelaskan ada dua langkah yang harus segera dilakukan aparat keamanan. Pertama, memastikan keamanan dan prosedural pemeriksaan rutin diperketat dan diperkuat. Kedua, melakukan identifikasi jaringan dan patroli siber terhadap kemungkinan pembicaraan yang mengarah pada rencana serangan.

Kedua hal ini sedianya dilakukan segera utamanya karena pada bulan September-November nanti Indonesia memiliki banyak agenda besar terkait KTT G20 yang akan dihadiri para pemimpin dan kepala pemerintahan. ***

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT