JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus baku tembak polisi hingga kini masih bergulir. Pasalnya, banyak bukti yang masih harus dikumpulkan.
Meski banyak pihak yang menganggap bahwa kasus ini merupakan perkara mudah, namun hingga kini belum mendapatkan titik terang.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan, pihaknya masih mengumpulkan seluruh bukti-bukti untuk menyimpulkan sebuah hasil.
"Bagaimana kita menyimpulkannya kalau kita gak bisa mendapatkan seluruh bukti-bukti pendukung lainnya yang bisa membantu kita menyimpulkan?," ungkap Taufan di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022).
Dia menyebut bahwa kasus ini tidaklah mudah untuk disimpulkan.
"Jadi tidak mudah, yang bilang mudah dia tidak tahu persoalannya bahwa segini sebetulnya masalah yang dihadapi oleh penyelidik Komnas HAM," ucap Ketua Komnas HAM.
"Jadi orang yang bilang bahwa ini mudah, mudah segala macam anda mau bertumpu pada siapa? Kan pada keterangan pelaku," kata dia.
Lebih lanjut, Taufan menyebut bahwa hari ini Komnas HAM tidak memiliki agenda pemeriksaan. Dia mengatakan, pemeriksaan selanjutnya terkait balistik yang akan dilaksanakan pada Rabu (3/8/2022).
"Karena hari ini kan setiap bulan Komnas ada sidang paripurna. Jadi hari ini ada sidang paripurna, jadi kita hari ini tidak ada pemeriksaan," jelas Taufan.
"Tim kita minta untuk analisa semua bahan-bahan yang sudah masuk. besok baru ada lagi," tandasnya.
Sebagai informasi, Komnas HAM akan memeriksa soal balistik hingga senjata terkait kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J pada Rabu (3/8/2022). Hal ini diungkapkan oleh Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung.
"Hari Rabu besok, kami mengagendakan meminta keterangan terkait balistik. Jadi terkait peluru, penggunaan senjata, seputaran itu yang akan kami lakukan hari Rabu," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung, Senin (1/8/2022). (Rika)