ADVERTISEMENT

Kasus Beras Dikubur, Polisi Tak Ingin Berspekulasi Terkait Adanya Sembako Lain yang Terkubur di Lahan dekat JNE Depok

Rabu, 3 Agustus 2022 16:59 WIB

Share
Rudi Samin pemilik lahan menunjukan lokasi penimbunan karung beras bantuan BUMN, yang dikubur di lahan miliknya yang sempat disewa perusahaan PT JNE sebagai lahan parkir. (Foto: Angga)
Rudi Samin pemilik lahan menunjukan lokasi penimbunan karung beras bantuan BUMN, yang dikubur di lahan miliknya yang sempat disewa perusahaan PT JNE sebagai lahan parkir. (Foto: Angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Usai melakukan peninjauan langsung ke lokasi beras dikubur di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, tim khusus gabungan Polres Metro Depok dan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berhasil menemukan sejumlah fakta baru dari giat pagi hari tadi itu.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Auliansyah Lubis mengatakan, dari hasil peninjauan, pihaknya berhasil menghimpun jumlah sembako (beras) yang ditimbun di kedalaman tanah 3 meter tersebut.

"Hasil sementara yang kami dapatkan dari keterangan JNE itu ada 3,4 ton," ujar Auliansyah, Rabu (3/8/2022).

Namun kendati demikian, alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1994 itu menyatakan, pihak tim kepolisian tak ingin berspekulasi terkait adamya temuan sembako lain yang turut terkubur di lahan dekat JNE Kota Depok..

Auliansyah berujar, ke depannya ia dan tim akan meminta keterangan ahli terlebih dahulu guna meminimalisir kesalahan di kemudian hari.

"Terkait dengan apakah di lokasi itu hanya terdapat beras saja atau ada yang lain, sayang belum dapat menyampaikan. Kita akan meminta keterangan ahli supaya tidak ada permasalahan yang timbul di kemudian hari," ucapnya.

Dia menambahkan, tujuan untuk meminta keterangan para ahli itu pun, dimaksudkan untuk memperjelas temuan di lokasi terkait beras yang ada, apakah beras tersebut layak konsumsi atau tidak.

Kita sudah cek lokasi dan memang ada beras yang ditimbun. Permasalahannya adalah, itu adalah beras penimbunan atau beras rusak, dan lain sebagainya itu kami masih melakukan proses penyelidikan. Jadi saya belum bisa menyampaikan beras itu beras apa," imbuhnya.

"Jadi yang namanya penyelidikan mulai dari hulu sampai ke hilir. Yang pasti nanti akan kita rangkai apa yang terjadi sebenarnya ya," sambung Auliansyah.

"(Benar ada telur?) Saya nggak ngomong ada telur atau yang lain, nanti akan diberi keterangan lebih lanjut ya," tukas dia.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT