BREAKING NEWS: Biden Umumkan Pemimpin Al-Qaeda Ayman Al-Zawahiri Tewas dalam Serangan Pesawat Tanpa Awak  AS di Kabul

Selasa 02 Agu 2022, 21:33 WIB
Pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas dalam serangan AS di Kabul (Foto: File/surat kabar Ausaf/EPA/Aljazeera)

Pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas dalam serangan AS di Kabul (Foto: File/surat kabar Ausaf/EPA/Aljazeera)

AMERIKA SERIKAT -  Presiden Joe Biden mengumumkan Senin bahwa pemimpin Al-Qaeda Ayman Al-Zawahiri tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Kabul, Ibu Kota Afganistan.

Seperti ditulis Arab News, Biden menyebut, ini  sebuah operasi yang dia puji sebagai "keadilan" sambil mengungkapkan harapan bahwa itu membawa "satu lagi ukuran penutupan" untuk keluarga korban serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Presiden mengatakan dalam pidato malam dari Gedung Putih bahwa pejabat intelijen AS melacak Al-Zawahiri ke sebuah rumah di pusat kota Kabul tempat dia bersembunyi bersama keluarganya. Presiden menyetujui operasi minggu lalu dan itu dilakukan hari Minggu.

Al-Zawahiri dan Osama bin Laden yang lebih dikenal merencanakan serangan 9/11 yang membawa banyak orang Amerika pada pengetahuan pertama mereka tentang Al-Qaeda.

Bin Laden terbunuh di Pakistan pada 2 Mei 2011, dalam operasi yang dilakukan oleh US Navy Seals setelah perburuan selama hampir satu dekade.

“Pembunuhan Zawahiri memiliki implikasi simbolis, strategis, dan praktis yang penting bagi perang global melawan teror,” Arie Kruglanski, profesor psikologi universitas terkemuka di University of Maryland dan pakar psikologi terorisme dan aktivisme politik, mengatakan kepada Arab News.

“Pada tingkat simbolis, ini menandakan bahwa perang global melawan terorisme Islam terus berlanjut, dan bahwa para pemimpin terorisme internasional ini tidak dapat berharap untuk bertahan. Zawahiri, bin Laden, Zarqawi, Baghdadi semuanya dibunuh oleh Amerika dan penerus mereka dapat mengharapkan nasib yang sama.”

Operasi tersebut merupakan kemenangan kontraterorisme yang signifikan bagi pemerintahan Biden hanya 11 bulan setelah pasukan Amerika meninggalkan negara itu setelah perang dua dekade.

“Dia tidak akan pernah lagi, tidak akan pernah lagi, membiarkan Afghanistan menjadi tempat yang aman bagi teroris karena dia telah pergi dan kami akan memastikan tidak ada lagi yang terjadi,” kata Biden.

“Pemimpin teroris ini tidak ada lagi,” tambahnya.

Serangan itu dilakukan oleh Central Intelligence Agency, menurut lima orang yang mengetahui masalah tersebut yang berbicara dengan syarat anonim. Baik Biden maupun Gedung Putih tidak merinci keterlibatan CIA dalam serangan itu.

News Update