JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Komnas HAM kembali melanjutkan pemeriksaan atas kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J dengan mengeluarkan bukti rekaman CCTV dan dokumen digital dari ponsel.
Berdasarkan pantauan Poskota di lokasi, terlihat Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Irjen. Pol. Slamet Uliandi yang memimpin rombongan sekitar pukul 12.45 WIB masuk ke gedung Komnas HAM, Menteng Jakarta Pusat.
Tak ada keterangan yang diberikan tim saat masuk ke gedung.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengungkapkan jika pendalaman tersebut dilakukan dengan melihat barang bukti yang dimiliki Siber Bareskrim dan Digital Forensik Mabes Polri.
"Ya hari ini kami mau minta keterangan terkait siber dan terkait digital forensik, siber itu terkait komunikasi yang basisnya HP atau yg lain kalo ada. Yang kedua adalah soal CCTV bagaimana CCTV," ucap Anam, Rabu (27/7/2022).
Anam mengatakan bahwa pihaknya telah meminta agar barang bukti baik rekaman CCTV maupun bukti dokumen digital yang ada di tiga ponsel, salah satunya ponsel Brigadir J untuk diperlihatkan kepada Komnas HAM.
"Kami minta barangnya ditunjukan pada kami, kalau video kami minta videonya ditunjukan pada kami. Kalau CCTV kan video, nggak mungkin dicopot itu kamera punya nya orang, marah orangnya, videonya kami minta tunjukkan," tutur Anam.
Termasuk, lanjut Anam, soal rekaman CCTV rusak di rumah dinas serta ketika perjalanan Irjen Pol Ferdy Sambo dari Magelang ke Jakarta yang baru-baru ini berhasil diamankan penyidik.
"Semua yang terkait digital forensik dan cyber kami minta untuk dibuka kepada kami, kalau video tunjukkan pada kami, kalo berupa benda Hp misalnya tunjukkan pada kami, isinya apa," ucapnya.
Bahkan, Anam juga akan mengkonfirmasi kepada pihak kepolisian soal pengakuan keluarga Brigadir J yang mengaku mengalami peretasan usai kabar kematian diterima keluarga.
"Termasuk itu, kenapa kok terjadi peretasan? Karena kami juga punya bahan misalnya ada soal peretasan, ada soal blokir, apa yang disebut blokir apa yang disebut peretasan nanti kami tanya," ucapnya.
Untuk diketahui jika selama kasus ini berlangsung, berdasarkan keterangan pihak kepolisian terkait CCTV hanyalah rekaman perjalanan dari Jakarta -Magelang, ketika Irjen Pol Ferdy Sambo melangsungkan perjalanan dinas.
Sedangkan untuk rekaman di rumah dinasnya di kawasan Duren Tiga, Jakarta dikabarkan telah rusak. Usai insiden baku tembak pada Jumat (8/7) lalu mencuat ke media tiga hari setelahnya. (rika)