JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi (PLN UID) Jakarta Raya bersinergi dengan Perum Damri dan PT Tri Energi Berkarya (TEB) dalam pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang dapat digunakan masyarakat luas, mulai dari mobil hingga bus listrik.
Nantinya dalam kerja sama ini, PT PLN UID Jakarta Raya akan membangun sedikitnya tujuh titik tambahan SPKLU di wilayah Jabodetabek.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan menjelaskan, kerjasama ini untuk pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang dapat digunakan masyarakat luas dari mobil hingga bus listrik.
"Disini PLN sebagai pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik (IUPTL) akan menyediakan SPKLU dan platform teknologi informasi," tuturnya, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022).
Sedangkan, kata Doddy, pihak Damri akan menyediakan lahannya dan pihak PT Tri Energi Berkarya akan menyiapkan SPKLU beserta pengoperasioan dan pemeliharaan.
Menurut Doddy, kerjasama ini merupakan langkah awal pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
"Hari ini kami bertiga baru mendatangani untuk pengoperasian SPKLU dengan model sharing economy, ini modelnya listrik dari PLN aplikasinya dari PLN kemudian Bibi chargernya dari Tri Energi Berkarya akan disediakan oleh Damri, dan ini bukan hanya dari kredit kritis kendaraan bus Damri tapi juga bisa kendaraan-kendaraan yang lainnya di luar damri," terang Doddy.
"Jadi ini sebuah inisiatif model bisnis pertama yang bisa dikembangkan dan kami berharap dengan model bisnis yang memang ada ini bisa terus mendorong tenaga listrik yang lebih cepat dan lebih besar lagi di Indonesia khususnya di Jakarta," lanjutnya.
Lebih lanjut, Doddy mengatakan, nantinya pihak Damri akan mengerahkan 53 unit bus listrik untuk operasional angkutan perkotaan di wilayah Bandung dan Surabaya.
"Sudah disiapkan baru 1 dan ada rencana Damri minimal 53 unit pada tahun ini. Semoga ini bisa berjalan," kata Doddy.
Doddy menyebut, pihaknya siap untuk memberikan pasokan listrik berapapun yang dibutuhkan. Hal ini untuk mendukung perkembangan transportasi bertenaga listrik di Indonesia.
"Jadi kalau untuk bis yang ini rencananya 200 Kilo sementara cadangan listrik di Jakarta itu 8600 dikurangin 5.400 berapa yang 3200 MW, jadi berapa pun jumlah dipesan kami siap untuk memberikan pasokan listrik," tegasnya.(Rika)