JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Vera Simanjuntak mengenang sosok Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Vera mengatakan selama menjadi kekasih, Brigadir J merupakan orang yang baik.
"Selama saya kenal, dia adalah orang yang baik dan penyayang, sangat sopan sekali," kata Vera seperti dilansir dari Jambi Independent pada Senin (25/7/2022).
Kemudian, Vera mengatakan Brigadir J berjanji meminang dirinya untuk menjadikan istri.
Rencana pernikahannya, kata Vera, kurang dari tujuh bulan lagi.
"Iya rencananya mau menikah, tujuh bulan lagi rencananya," katanya.
Vera menjalani pemeriksaan selama sekitar enam jam di Polda Jambi pada Minggu (24/7/2022).
Vera keluar dari ruang pemeriksaan pukul 18.45 WIB, didampingi oleh kuasa hukumnya, Ramos Hutabarat dan Ferdi.
"Ini adalah pemeriksaan lanjutan dari pemeriksaan sebelumnya, yang ditanyakan seputar komunikasi klien kami dengan Brigadir J," kata kuasa hukum Vera, Ramos Hutabarat.
Kemudian, Ramos mengatakan penyidik Bareskrim Polri menyodorkan 32 pertanyaan kepada Vera.
Ramos mengatakan bahwa Brigadir J pernah berkomunikasi dengan Vera.
Vera sendiri mengatakan terakhir komunikasi dengan kekasihnya pada tanggal 8 Juli lalu sekira pukul 16.43 WIB.
Kemudian, Ramos mengatakan dalam komunikasi itu Brigadir J mengaku sedang ada masalah.
"Memang ada komunikasi dengan Vera bahwa korban sedang ada dalam masalah," katanya.
Penyidik, kata Ramos, menyita handphone merek iPhone milik Vera. Adapun handphone tersebut disita penyidik sebagai barang bukti.
"Benar, disita penyidik dan dijadikan barang bukti," jelas Ramos.
Diketahui, Brigadir J di tembak Bharada E di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo, di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) lalu.
Pihak Polri sempat memberikan dua keterangan pers terkait kejadian tewasnya Brigadir J pada Senin (11/7/2022) siang dan maalam.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan pada Senin siang mengatakan Brigadir J masuk ke rumah salah satu pejabat Mabes Polri di perumahan dinas kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Kemudian, salah seorang anggota polisi yang sedang menjaga rumah dinas tersebut, yakni Bharada E menegur Brigadir J.
Lalu Brigadir J mengacungkan senjata dan melakukan penembakan. Hal itu lantas membuat Bharada E menghindar dan membalas tembakan itu.
“Ada anggota lain atas nama Bharada E menegur dan saat itu yang bersangkutan (Brigadir J) mengacungkan senjata, kemudian melakukan penembakan, dan Bharada E tentu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J,” ujar dia.
Sedangkan dalam keterangan pers di malam hari, Ramadhan mengatakan Brigadir J melakukan pelecehan dan menodongkan pistol ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo di dalam kamar.
Saat istri Ferdy berteriak, Brigadir J panik dan keluar kamar. Bharada E yang ada di lantai atas pun menanyakan soal teriakan itu. Namun Brigadir J melakukan penembakan terhadapnya.
Kemudian aksi saling tembak terjadi sehingga menewaskan Brigadir J.