JAKARTA, POSKOTA.COID - Politisi PSI Mohamad Guntur Romli terus mencecar politisi Partai Demokrat Andi Arief yang semula tidak mengaku mendapat aliran dana korupsi, tapi saat ditanya jaksa di persidangan mengaku menerima Rp50 juta dari terdakwa korupsi Bupati PPU Abdul Gafur.
"Orang2 Demokrat saat berkuasa main gelondongan kyak Nazaruddin, setelah tdk berkuasa masih juga main tapi recehan kyak Andi Arief," tulis
Mohamad Guntur Romli lewat akun @GunRomli, 3 jam lalu.
Sebelumnya, Guntur Romli telah mengunggah dua cuitan yang terkait Andi Arief yang akhirnya mengaku menerima aliran dana dari Abdul Gafur.· Dalam cuitan kedua Guntur Romli menyebut Andi Arief funakan politik halalkan segara cara.
"Bikin drama saat dipanggil KPK, eh ternyata emang terlibat & mengaku terima duit hasil suap. Trus skrng berkelit itu bukan pidana. Ini sdah bahaya mau menormalisasi suap, politik yg halalkan segala cara," katanya.
dalam cuitan sebelumnya, Guntur Romli menyebut korupsi di Demokrat masih berjilid-jilid, dan menyebut Andi Arief menerima Rp50 juta di plastik kresek hitam.,
"Kirain Demokrat uda selesai di kasus Nazaruddin saat jadi bendahara umumnya, ternyata masih berjilid-jilid Andi Arief Akui Terima Uang dari Bupati Penajam Paser Utara Rp50 Juta di Kresek Hitam," tulisnya.
Atas unggahan ini, banyak sekali tanggapan netizen, mengkritik Andi Arief, di antaranya menduga duitnya mungkin buat beli sabu. Ini mengingatkan, dulu dia pernah ditamankan polisi karena kedapatan pakai sabu.
"Kukira kantong plastik keresek hitam cuma buat nampung muntahannya ternyata buat tadahin cuannya.barteran sama kondom gerigi gak sih ??" tulis akun @Madebylaluna.
"Ya kita tau lah Demokrat bisa menang Pemilu trus menang Pilpres.... Kader2nya menang Pilkada.... partai baru trus menang,pastinya perlu dana besar dong.... bukan partai yang dibentuk bertahun2.... lambat laun akan kebuka semua.... tinggal tunggu aja," tulis akun netizen @iwalanwar.
"Mungkin dlm kreseknya ada kondom bergeriginya," tulis akun netizen @Jenni12___. Kemudian disahut akun netizen @NizarNeezar. "Awal2 dipanggil KPK ngamuk2. Ternyata terima jg," tulisnya.
"Iya demokrat masih aja terima duit begituan..padahal biarin pdip aja yg korupsi terus ya," tulis akun netizen @Adhit233.
Akun @Ferry8891Ferry mengkritisi ungahan Guntur Romli soal aliran dana ke Andi Arieg. Netizen ini mengungkapkan, ada aliran dana recehan Guntur Romli menggonggongi, dan saat ada korupsi triluanan (dari kelompoknya, dia mingkem.
"Yg recehan digonggongin, korupsi Trilyunan mingkem. Napa tong?" tulis akun @Ferry8891Ferry.
"Lah,,, Ahok Aja Bisa Ngeles Sumber Waras ! Sampe Sumpah2 Itu Kartini Mulyadi,,, Ente Tur Rompa Mulut Kayak Kena sumpal Taek," tulis akun @Deng_Karami.
Sebelumnya, dikabarkan, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief mengaku pernah menerima Rp50 juta dari Bupati Penajam Paser Utara (PPU) nonaktif Abdul Gafur Mas'ud.
Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap dengan terdakwa Abdul Gafur di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Samarinda, Rabu (20/7).
"Jadi, yang memberikan sopirnya, katanya. Walaupun saya juga enggak tahu itu sopirnya karena kan enggak pernah ke rumah saya. Karena pagi-pagi kresek hitam Rp50 juta saya tanya kepada pak Gafur, 'ini uang apa pak Gafur?' 'Ya, dipakai untuk teman-teman yang kena Covid-19'. Ya sudah saya bagikan," ujar Andi menjawab pertanyaan jaksa KPK, Rabu (20/7).
Selain uang Rp50 juta, Andi mengungkapkan ada penerimaan lain dari Gafur. Namun, ia mengaku tidak mengetahui jumlah pasti nominal uang yang dikirim.
Jaksa KPK lantas mengingatkan bahwa uang dikirim ke rekening pribadi milik staf DPP Partai Demokrat. "Pernah pakai rekening Mahessa Sanjaya?" tanya jaksa.
"Pernah, tapi menitipkan untuk atribut," jawab Andi. (*/win)