“Siti ini bener-bener enak disetrom dan perlu” kata batin Mbah Jaya.
Ketika kegiatan main layang-layng sudah bubar, Mbah Jaya memanggil Siti untuk diajak ngobrol. Ujung-ujungnya dia marayu ABG itu untuk mai diajak berhubungan intim bak suami istri. Awalnya Siti menolak, tapi ketika diiming-imingi uang Siti mulai tertarik.
“Habis main layang-layang kamu saya bikin melayang-layaang.” Kata Mbah Jaya dalam rayuan mautnya.
Singkat cerita Mbah Jaya berhasil menggauli ABG tetangganya itu, lalu diberikan uang Rp 50.000,- Tapi sejak itu asal ada peluang Siti diminta untuk disetrom ulang, lagi-lagi dilayani saja. Sekian bulan kemudian bentuk tubuh Siti mulai berubah, terutama di daerah perut.
Sampai-sampai pusernya pun lari dari garis ekuator. Teman mainnya lalu mempertanyakan, lalu dijawab oleh Siti bahwa sering diajak main kuda-kudaan oleh Mbah Jaya Markenthu.
Teman main itu kemudian mengadukan hal itu pada orangtua Siti. Saat dibawa ke Puskesmas, diketahui bahwa kehamilan ABG itu sudah 4 bulan. Tentu saja orangtuanya mencak-mencak.
Mbah Jaya Markenthu ditangkap dan ditahan di Polres Jombang. Dalam pemeriksaan dia mengaku kesepian sejak menyandang status duda.
Solusinya kan gampang, ngajak teman-teman berteriak kan tidak sepi lagi. (GTS)