ADVERTISEMENT

Pertemuan G20 di Indonesia, Rusia Habis Dikecam

Minggu, 17 Juli 2022 16:00 WIB

Share
Wakil Menteri Keuangan Rusia Timur Maksimov yang hadir pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-20 di Bali pada 15 Juli 2022.
Wakil Menteri Keuangan Rusia Timur Maksimov yang hadir pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-20 di Bali pada 15 Juli 2022.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BALI, POSKOTA.CO.ID - Pejabat Rusia dituduh terlibat dalam kekejaman yang dilakukan selama perang di Ukraina.

Hal ini dilontarkan para menteri keuangan Barat pada pembicaraan G-20 di Indonesia pada hari Jumat (15/7/2022). Demikian dikutip dari AFP.

Pertemuan dua hari di pulau Bali dimulai di bawah bayang-bayang invasi Rusia yang telah mengguncang pasar, kenaikan harga pangan, dan memicu inflasi yang sangat tinggi, seminggu setelah diplomat top Moskow keluar dari pembicaraan forum para menteri luar negeri.

"Rusia bertanggung jawab penuh atas dampak negatif terhadap ekonomi global," kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen kepada delegasi Rusia dalam sesi pembukaan menurut seorang pejabat Departemen Keuangan.

"Para pejabat Rusia harus mengakui bahwa mereka menambah konsekuensi mengerikan dari perang ini melalui dukungan mereka yang berkelanjutan terhadap rezim Putin. Anda berbagi tanggung jawab atas nyawa tak berdosa yang hilang."

Dia bergabung dengan Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland yang mengatakan kepada delegasi Rusia bahwa mereka bertanggung jawab atas kejahatan perang di Ukraina karena dukungan mereka terhadap invasi.

"Bukan hanya para jenderal yang melakukan kejahatan perang, para teknokrat ekonomilah yang membiarkan perang terjadi dan berlanjut," kata Chrystia Freeland menurut pejabat itu.

Baik Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov dan Menteri Keuangan Ukraina Serhiy Marchenko berpartisipasi secara virtual dalam pertemuan tersebut.

Moskow malah mengirim Wakil Menteri Keuangan Rusia Timur Maksimov untuk menghadiri pembicaraan secara langsung. Dia hadir untuk menerima kecaman Janet Yellen dan Chrystia Freeland menurut sumber yang hadir dalam pembicaraan tersebut.

"Tindakan Putin termasuk penghancuran fasilitas pertanian, pencurian biji-bijian dan peralatan pertanian, dan blokade efektif pelabuhan Laut Hitam sama dengan menggunakan makanan sebagai senjata perang," ucap Janet Yellen.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT