ADVERTISEMENT

Apa Indonesia Bisa Seperti Sri Lanka Yang Bergejolak? Ini Kata Pengamat

Rabu, 13 Juli 2022 15:00 WIB

Share
Demonstrasi warga Sri Lanka di luar kantor presiden menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa karena krisis utang yang melilit negara itu.
Demonstrasi warga Sri Lanka di luar kantor presiden menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa karena krisis utang yang melilit negara itu.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Situasi keamanan nasional yang bergejolak di Sri Lanka dicemaskan kemungkinan terjadi di Indonesia.

Namun kekhawatiran sejumlah pihak atas situasi keamanan nasional yang bergejolak seperti Sri Lanka terlalu dibuat-buat.

Pernyataan ini datang dari Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi.

“Kekhawatiran Indonesia akan menghadapi situasi seperti Sri Lanka itu terlalu dibuat-buat,” ujarnya di Jakarta pada Senin (11/7/2022).

“Karena bagaimana pun belum ada indikasi yang menunjukkan Indonesia sebagai negara gagal,” lanjut Burhanuddin Muhtadi.

Penilaian yang dia sampaikan tersebut tidak terlepas dari survei Indikator Politik Indonesia pada 16 sampai 24 Juni 2022 yang menunjukkan adanya peningkatan penilaian baik dari responden terhadap kondisi keamanan nasional dibandingkan pada April 2022.

Responden menilai baik kondisi keamanan nasional hanya mencapai 54,9 persen pada April 2022. Namun pada Juni 2022 bertambah menjadi 61,3 persen.

Dia menyampaikan bahwa terdapat sejumlah pihak yang berperan dalam perbaikan situasi keamanan nasional. Seperti Polri, TNI, dan yang paling utama adalah peran kondisi ekonomi nasional yang mengalami perbaikan.

“Ekonomi luar biasa menentukan terhadap stabilitas keamanan nasional. Demikian juga sebaliknya, kalau keamanan nasional tidak bisa dijaga, itu akan menyulitkan pemulihan ekonomi,” ucap Burhanuddin Muhtadi.

Adapun rincian dari hasil survei Indikator Politik terkait kondisi keamanan nasional pada 16 sampai 24 Juni 2022 menunjukkan bahwa 61,3 persen responden menilainya baik, 27,7 persen menilai sedang, dan 10 persen responden menilai buruk.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT