JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Negara Sri Lanka terus bergejolak. Krisis Ekonomi membuat massa menuntut menuntut Presiden Srilanka Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri.
Kemarahan demonstran membuat Gotabaya Rajapaksa 'terusir' dari istananya di Kolombo. Massa pun terlihat menduduki rumah dinas dinas Gotabaya Rajapaksa.
Menguti[p berita jakarta.poskota.co.id, melihat hal tersebut pegiat media, Nicho Silalahi punya pandangan istimewa terhadap gejolak tersebut. Ia mengatakan hal tersebut adalah sebuah power dari masyarakat dan berharap bisa menyebar ke seluruh penjuru Asia. "Semoga api revolusi ini segera menyambar ke seluruh penjuru Asia, I Love People Power," tulis aktivis tersebut.
Diketahui suasana mencekam terjadi di negara Sri Lanka. Bahkan presiden orang nomor 1 di di Sri Lanka itu harus dievakuasi dari rumah dinasnya.
Polisi sempat melepaskan tembakan ke udara untuk mencegah massa yang marah menyerbu istana presiden. Upaya tersebut tak sepenuhnya berhasil.
Sirasa TV, sebuah lembaga penyiaran swasta, menunjukkan kerumunan orang memasuki kediaman Rajapaksa.
Dilaporkan ada ribuan pengunjuk rasa dari seluruh penjuru Sri Lanka menuju Kolombo.
Mereka datang ke ibu kota untuk menuntut pengunduran diri Rajapaksa. Warga Sri Lanka bepergian menggunakan mobil, van, dan bus.