Azzam Ameen, jurnalis Newswire Sri Lanka yang terjun langsung ke lokasi kejadian, menemukan orang-orang yang sedang bersiap naik mobil logistik untuk ditumpangi bersama-sama.
Massa aksi disambut barikade aparat lima lapis yang menjaga tempat itu.
Ketika orang-orang berhasil menembus aparat dan menyisakan dua lapis barikade saja, petugas melakukan tembakan udara untuk membubarkan kerumunan.
Barikade akhirnya jebol, pengunjuk rasa langsung menyerbu istana dimana Presiden Rajapaksa tak lagi berada di sana.
Usai sukses menduduki istana presiden, pengunjuk rasa terpantau 'berpesta' di tempat itu.
Dari gambar dan video yang beredar luas di media sosial, sebagian dari mereka berenang di kolam renang, memasak hingga tidur di ranjang presiden.
Kemenangan oleh rakyat
Tak hanya menyerang presiden, massa aksi juga menuntut Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe untuk melakukan hal yang serupa.
Jelang malam hari, pemimpin partai mengadakan pertemuan yang menghasilkan keputusan bahwa mereka meminta presiden dan perdana menteri untuk mengundurkan diri.
Massa aksi kemudian bergerak menuju kediaman pribadi Wickremesinghe yang sudah dijaga aparat.
Pengunjuk rasa akhirnya kembali bentrok dan membakar rumah milik perdana menteri.
Alhasil keinginan rakyat pun dipenuhi, Presiden Rajapaksa dan Perdana Menteri Wickremesinghe bersedia mengundurkan diri per Rabu (13/7/2022).