ADVERTISEMENT

Kacau! Polisi Dihadang Santri Saat Ingin Tangkap Anak Kiai Pelaku Pencabulan, Politikus PKB: Bagaimana Bisa Santri Dikerahkan Melawan Polisi? Saya Minta Kemenag Evaluasi!

Kamis, 7 Juli 2022 17:46 WIB

Share
Kerusuhan di dalam pondok pesantren Shiddiqiyyah Ploso saat polisi berusaha menangkap Mas Bechi, pelaku pencabulan yang merupakan anak dari Kiai Jombang pemimpin ponpes (Foto: ist)
Kerusuhan di dalam pondok pesantren Shiddiqiyyah Ploso saat polisi berusaha menangkap Mas Bechi, pelaku pencabulan yang merupakan anak dari Kiai Jombang pemimpin ponpes (Foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ratusan personel polisi dihadang oleh santri saat ingin melakukan penangkapan terhadap Moch Subchi Al Tsani alias Mas Bechi, yang menjadi DPO kasus pencabulan.

Bentrokan antara polisi dan santri itu terjadi pada Kamis (7/7/2022). Ini bermula ketika personel gabungan dari Polda Jatim, Polres Jombang dan Satbrimob mengepung Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Desa Losari, Ploso, Jombang dalam upaya penjemputan paksa anak Kiai Jombang pemimpin Ponpes tersebut.

Peristiwa ini turut dikomentari oleh Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB, Luqman Hakim. Dirinya mempertanyakan bagaimana bisa santri dilibatkan untuk menghadang serta melawan polisi, bahkan santri di bawah umur juga.

 

Sebelumnya beredar video di media sosial soal keadaan mencekam ketika polisi melakukan penggerebekan di pondok pesantren.

Video upaya penjemputan paksa anak Kiai pelaku pencabulan itu dibagikan oleh akun Instagram @inijawatimur pada Kamis (7/7/2022).

Dalam video tersebut, tampak situasi menegangkan saat puluhan santri panik dan berlarian. Terlihat pula sebagian dari mereka merupakan anak-anak.

Terdengar para santri yang dikepung polisi itu meneriakkan seruan “Allahussalam” berulang-ulang.

 

Di video lainnya telihat polisi berusaha masuk, serta menangkap sejumlah orang yang diduga melakukan perlawanan terhadap petugas.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT