JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Polemik dugaan penyelewengan dana donasi lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) kembali dikomentari oleh pegiat media sosial Denny SIregar.
Lewat Twitter pribadinya @Dennysiregar7, pegiat media sosial itu tak menyangka lembaga amal seperti ACT tega melakukan penyelewengan dana.
Denny Siregar memberi komentar pedas pada ACT. Menurutnya, iblis pun geleng-geleng kepala nonton perbuatan lembaga amal itu, yang disebutnya makan uang dari jualan penderitaan banyak orang. Hal itu disampaikan oleh Denny Siregar pada Rabu (6/7/2022).
“Iblis pun geleng geleng kepala nonton perbuatan manusia, yang tega memakan uang yang dihasilkan dari jualan penderitaan banyak orang..,” cuit Denny Siregar, dikutip pada Rabu (6/7/2022).
Lebih lanjut, Denny Siregar mengumpamakan iblis yang bercengkrama soal hal yang jahat.
“Iblis mungkin bilang sama temannya, ‘Gitu kok kita mulu yang disalahkan. Kita malah malu gak bisa sebengis mereka ketika bikin kejahatan..’,” kata Denny Siregar.
Diketahui sebelumnya, Presiden ACT Ibnu Khajar mengakui soal mengambil lebih dari 12,5 persen dari jumlah donasi yang terkumpul untuk biaya operasional lembaga.
"ACT bagaimana bisa mengambil 13,5 persen, sebagai amil zakat 12,5 persen, kenapa lebih? ACT bukan lembaga zakat," tutur Ibnu Khajar dalam konferensi persnya.
Sementara, jika dilihat dari aturan dalam syariat Islam, pemotongan donasi lembaga zakat keagamaan tidak boleh lebih dari 12,5 persen. Meski demikian, Ibnu Khajar menyebut bahwa penggunaan donasi itu tidak bermasalah.
Menurutnya, ACT telah mendapat izin dari kementerian sosial dan merupakan lembaga filantropi bukan zakat
Terlepas dari itu, ACT tetap bertentangan jika merujuk dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 1980 tentang Pengumpulan Sumbangan yang menyatakan bahwa pembiayaan usaha pengumpulan sumbangan sebanyak-banyak 10 persen dari hasil donasi.
Lantas Denny Siregar mengumpamakan hitung-hitungan soal biaya operasional dan biaya lain yang diambil ACT dari dana donasi.
"Oke, kita jualan kesusahan si Anu. Biaya promosi Rp 100jt, biaya adm Rp 10jt, biaya dll Rp 40jt. Kita terima 500jt dr donasi, kita dapat 13,5% dr Rp 500jt = 67,5jt. Jadi cost 150jt + 67,5jt = 217,5jt. 200jt kita puter dulu ke usaha, sisanya kita kasih ke si anu..,” kata Denny Siregar soal dugaan penyelewengan dana ACT. (frs)