JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Lebih dari 27 awak kapal hilang usai dihandam badai tropis di Laut China Selatan, Sabtu (2/7/2022).
Kejadian itu terjadi di perairan lepas pantai Provinsi Guangdong, China.
Hal ini disebabkan karenan hempatan badai topan Chaba, yang kerapa menghantui para awak kapal di China maupun beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Sebagai informasi, kapal milik Hong Kong itu mengalami kendala sistem monitor mendeteksi rantai terputus pada jangkar kapal, akibat hempasan topan Chaba.
Berikut Poskota telah merangkum informasi selengkapnya, seperti dilansir dari Sky News yuk simak!
Upaya penyelamatan terus berlanjut, hingga beberapa unit helikopter dan kapal niaga berlayar di sekitar lokasi kejadian, guna mencari para korban.
Rekaman udara juga menunjukkan detik-detik evakuasi, misalnya saat mengangkat korban menggunakan helikopter.
Topan Chaba sendiri merupakan kejadian pertama di tahun ini yang melanda China.
Bencana tersebut memberi dampak curah hujan tinggi ke provinsi Guangdong atau sekitar 137 kilometer dari Hong Kong.
Lebih lanjut Hong Kong Flying Service juga mengirimkan enam pesawat miliknya, demi menyelamatkan para kru kapal.
Chaba sendiri dalam bahasa Thailand berarti bunga kembang sepatu, yang menghantam bagian barat Guangdong, Sabtu (2/7/2022).
"Uap air monsun menyebabkan curah hujan lebat dan hujan kumulatif, sehingga bersifat ekstrem," ujar kepala NMC Gao Shuanzhu.
Hingga berita ini ditulis, kepolisian Hong Kong telah mengumumkan peringatan angin topan kepada masyarakat.
Pengumuman tersebut dibuat usai Presiden China Xi Jinping tiba di kota Guangdong, guna memperingati hari jadi ke-25 penyerahan kerja sama.(*)
2, 2022An industrial ship operating off Hong Kong, South China Sea, sank due to Typhoon Chaba leading to the loss of more than two dozen crew members, said Hong Kong’s rescue services on July 2.
— TRT World (@trtworld)
The government sent aircraft to the location, which rescued at least three crew members pic.twitter.com/WNdAMlK5yp