JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sungguh malang nasib yang dialami keluarga AM, penghuni Rusunawa Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Pasalnya, gara-gara anaknya terseret pidana kasus pidana, AM dan sekeluarga harus hengkang dari Rusunawa yang dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Merespon hal itu, Anggota DPRD DKI Jakarta, Adi Kurnia Setiadi menyebut, pihak Rusun sudah melakukan tindakan arogansi.
"Mereka pihak rusun itu jangan berbuat seenaknya, menurut saya arogansi," ujar Adi yang juga Wakil Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta saat dikonfirmasi, Poskota.co.id, Jumat (1/7/2022) malam.
Ditegaskan Adi, Pihaknya bakal merekomendasikan kasus ini ke fraksi dan akan memanggil pihak terkait jika tidak ditemukan solusi.
"Ya liyat nannti kalau tidak ada solusinya saya rekomendasikan ke fraksi saya untuk memanggil pihak terkait (Dinas PRKP)," tegasnya.
Sebab, kata Adi, seharusnya, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan pendampingan. Pasalnya, kasus ini bukan kasus Narkoba.
"Justru melakukan pendampingan dong terhadap orang yg berbuat salah diberi pembinaan diberi edukasi bila perlu ditengoki cucu yang prilakunya kurang baik itu, iya kan. Kan anak kecil tidak ada salahnya, anak ini gak berdosa loh," tuturnya.
Tak hanya itu, Legislator Kebon Sirih ini juga menyayangkan kepada Pemprov DKI Jakarta yang seharusnya menjadikan masyarakat yang hidup di Jakarta dapat terlayani dengan baik.
"Masyarakat ini hidup dilingkungan Pemprov DKI ini harus bisa terlayani dengan baik kan gitu, cari win-win solution, bukan seperti itu," cetusnya.
Oleh sebab itu, ia pun bernjanji bakal mengawal dan memastikan pak AM dan keluarga tidak keluar dari Rusunawa Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jakarta Timur.
"Akan mendampingi, saya akan mengawal dan memastikan bahwa AM tidak keluar dari rusun itu karena menyangkut si cucu tersebut," tandas Adi.
Diketahui, kisah pilu keluarga AM dikatuhuinya saat melakukan reses di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat 1 Juli 2022.
Kisah pilu AM berawal dari putrinya MA (19) melahirkan anak tanpa suami. Karena malu, orok yang baru lahir dan belum dipotong tali ari-arinya itu dibungkus plastik hitam lalu dilemparkan ke Sungai Ciliwung pada tanggal 1 Juni 2022 lalu.
Tak lama kemudian orok ditemukan warga dan ditolong petugas dirawat di RS Polri Kramatjati sampai tanggal 18 Juni. Adapun MA sudah ditangkap pihak kepolisian dan hingga kini pun masih ditahan. (Aldi)