JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat kebijakan publik, Azas Tigor Nainggolan mendesak PT Kereta Api Indonesia (KAI), selaku pemilik lahan segera mengambil langkah tegas menutup lokalisasi Gunung Antang.
Diketahui lokalisasi yang dikenal sebagai tempat prostitusi dan perjudian itu berdiri di dekat Stasiun Matraman yang baru beberapa hari diresmikan beroperasi.
"PT KAI harus jaga itu cepat dibersihkan, kalau tidak stasiunnya kumuh nanti, rawan itu. Sayang dong, bagus - bagus stasiunnya jadi rawan kan," ungkap Azas melalui keterangannya, Selasa (28/6/2022).
Menurut dia, Pemerintah Kota Jakarta Timur, Polres Metro Jakarta Timur dan Kodim 0505/Jakarta Timur juga mesti turut terlibat lantaran di lokalisasi tersebut terdapat preman.
"Jangan cuma PT KAI, Pemda-nya juga, polisi juga, TNI juga, itu harus terlibat karena ada preman-preman di dalamnya," kata Azas.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar menunggu surat penertiban lokalisasi dari pihak PT KAI selaku pemilik lahan.
Kata Anwar, pihaknya tak bisa serta merta melakukan penertiban tanpa seizin dari PT KAI.
"Kalau masalah Gunung antang saya menunggu dari PT KAI, kan enggak bisa (tertibkan tanpa surat) kita punya Pergub 207, saya enggak boleh masuk ke lahan orang atau menertibkan enggak boleh, mereka (PT KAI) buat surat (penertiban), kita bantu (tertibkan)," kata Anwar.
Seperti diketahui, Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa menuturkan, penertiban lokalisasi dijadwalkan terlaksana pada Juli 2022.
"Sebenernya ini ke depannya akan masuk area penataan untuk kepentingan double double track. Tapi tahapannya masih membutuhkan waktu," tutur Eva.
Belakangan ini, rencana penertiban lokalisasi Gunung Antang santer terdengar karena imbas penyerangan yang dilakukan komplotan diduga preman dari lokalisasi tersebut ke permukiman RW 01, Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur.