Pembangunan Kawasan Industri Teluk Bintuni Dilakukan Dengan Skema  KPBU
Selasa, 28 Juni 2022 21:10 WIB
Share
Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw MT. (Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pengembangan kawasan Industri Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat sebagai salah satu proyek strategis prioritas nasional dengan tujuan mewujudkan pengembangan industry methanol dan turunannya di lahan seluas 2.122 Hektar.

Dirancang melalui RPMJMN 2014 – 2019, proyek yang berlokasi di Kampung Onar Distrik Sumuri, Kabupaten Teluk Bintuni ini pun diharapkan dapat beroperasi pada triwulan III Tahun 2024.

Sebagaimana diketahui juga, bahwa penetapan lokasi lokasi kawasan Industri Teluk Bintuni dilakukan berdasarkan hasil survey terpadu yang dimotori dan dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian, Bappenas, Sucopindo dan termasuk di dalamnya PT. Pupuk Indonesia.

Tak hanya itu, keberadaannya juga telah mempertimbangkan berbagaoi aspek, antara lain aspek dan Analisa yang terkait dengan sarana dan prasarana pendukung industri termasuk pengembangan Pelabuhan, Analisa kelayakan finansial, termasuk konsep perencanaan kawasan industri, survey tersebut melibatkan berbagai ahli di bidangnya.

 

Diterangkan Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw MT, penetapan rencana pembangunan kawasan Industri Teluk Bintuni dipandang sangat strategis karena Kabupaten Teluk Bintuni memiliki sumber daya alam migas .

Selanjutnya, sambung Petrus, bahwa proyek kawasan Industri Teluk Bintuni, telah ditetapkan sebagai pilot project dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang diinisiasi oleh Kementerian Perindustrian dan Bappenas, yang pelaksanaannya telah memasuki tahapan penyiapan.

“Dimana Kemenperin selaku penanggungjawab dan Kementerian Keuangan selaku pemberi fasilitas serta PT. SMI sebagai pihak yang ditunjuk oleh Kemenkeu untuk mendampingi fasilitas dimaksud,” terangnya. 

 

Pelaksanaan Proyek KI Bintuni dengan Skema KPBU akan dilaksanakan selama 42 Bulan, sampai dengan 2023. Kawasan Industri Teluk Bintuni dikembangkam dalam kerangka industrialisasi yang memanfaatkan sumber daya alam migas dari proyek tangguh train 3 dan pengembangan blok kasuri oleh GOKPL. 

Halaman
1 2
Reporter: Deny Zainuddin
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -